OTODRIVER - Terulang Kembali. Calon konsumen Suzuki Jimny 5 Doors yang diluncurkan (15/2) kemarin di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 terancam menunggu pengiriman lama.
Sebelumnya Suzuki Jimny 3 Doors juga mencatat inden panjang akibat terbatasnya suplai.
Ini terkait dari daftar pesanan Suzuki Jimny 5 Doors mencapai ribuan unit. "Sudah 1.000 unit," sebut Harold Donnel Tampubolon, Direktur Marketing 4 Wheel Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat ditemui Otodriver (15/2) lalu di IIMS.
Menurut Donny Ismi Saputra, Deputy Managing Director SIS, Suzuki Jimny 5 Doors rakitan India yang diimpor SIS punya kuota 1.200 unit dalam tahun 2024 ini. Atau sekitar 100 unit per bulan.
Bandingkan dengan versi 3 Doors-nya yang hanya 50 unit per bulan. "Itupun Jimny 3 Doors saat ini masih sekitar 800 unit yang inden belum terkirim dan enggak mau membatalkan karena setia menunggu" ujar Donny.
Jika saat hari pembukaan IIMS 2024 saja antrean inden Suzuki Jimny 5 Doors sudah mengular hingga 1.000 unit, hingga 9 hari ke depan dipastikan akan lebih dari kuota tahun ini yang 1.200 unit.
Artinya calon pembeli siap-siap menunggu hingga tahun depan atau bahkan lebih dari itu. Persis seperti Jimny 3 Doors sebelumnya.
SIS bukannya tidak mau menambah suplai. "Kita (SIS-red) akan tutup pemesanan dari konsumen saat inden sudah mencapai 5.000 unit. Kalau suplai dari India masih bisa lah nego buat ditambah dari kuota saat ini yang 1.200 unit. Enggak seperti versi 3 Doors-nya yang dari Jepang agak sulit," rinci Donny.
Dipastikan dengan panjangnya inden ini harga Suzuki Jimny 5 Doors akan dimainkan ulah pedagang spekulan. Sama seperti versi 3 Doors-nya yang harga ready stoknya digoreng di bursa pasar mobil bekas hingga melambung ratusan juta rupiah di atas harga resmi.
SIS pun mengaku kesulitan mengatur dan mencegah hal ini. Bahkan sempat diberlakukan aturan pembeli Suzuki Jimny harus menunjukkan bukti kepemilikan 2 unit mobil Suzuki lain miliknya. Itu pun masih bocor ke pedagang spekulan.
Suzuki Jimny 3 Doors pun pernah distop pemesanannya oleh SIS karena sudah terlampau banyak. Namun kemudian dibuka kembali seiring mulai tersalurnya pesanan.
Kenapa enggak dirakit lokal di sini aja sih seperti zaman kejayaan Jimny-Katana dulu di Indonesia?
Berkali-kali petinggi SIS menjawab normatif atas harapan tersebut. Namun hingga berita ini dibuat belum ada keputusan yang memuaskan dari pihak Suzuki Jepang. (BIM)