OTODRIVER - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi pergerakan lebih kurang 70 juta kendaraan bermotor yang menggunakan jalur darat saat mudik dan balik Lebaran 2024 agar tidak terjadi perlambatan arus hingga mengakibatkan kemacetan.
"Yang perlu kami konsen yang menggunakan jalan itu hampir sekitar 60 juta hingga 70 juta lebih. Itu untuk gabungan antara sekitar 37 juta bus, mobil pribadi 35 juta, sepeda motor 31 juta. Ini yang perlu kami antisipasi," kata Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Raden Slamet Santoso, pekan ini (27/3).
Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan awal 2024, sebanyak 193,6 juta orang diprediksi melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran tahun ini. Jumlah itu meningkat sekitar 52 persen dibandingkan Idul Fitri 2023 yang tercatat sekitar 123 juta orang.
Untuk mengantisipasi kemacetan itu, Polri mengerahkan 76.192 personel dari tingkat Mabes Polri dan polda jajaran yang diturunkan ke 5.784 pos pelayanan, pos pengamanan dan pos terpadu.
Pengerahan personel ini dalam Operasi Ketupat 2024 yang berlangsung selama 13 hari dari tanggal 4 hingga 16 April.
Rekayasa lalu lintas yang disiapkan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB), yakni contraflow (mengubah sebagian arah arus lalu lintas kendaraan di jalan yang sedang mengalami kemacetan) dan one way (satu arah), khususnya pada ruas tol Jakarta-Cikampek, Cipali dan Kalikangkung.
"Beberapa potensi kerawanan yang akan kami antisipasi di jalan tol tentunya perlambatan di segmen-segmen tertentu. Apalagi dengan jumlah potensi pergerakan dari Jakarta, khususnya ke arah timur dan barat yang cukup tinggi, potensi perlambatan, di pintu tol, bottle neck, rest area, dan perilaku pengemudi itu sendiri," jelas Slamet.
Potensi peningkatan volume di jalan tol sampai 400 persen
PT Jasa Marga Toll Road Operator (JMTO) memperkirakan volume kendaraan di ruas Tol Palikanci Cirebon, Jawa Barat, meningkat hingga 409 persen saat arus mudik Lebaran 2024 dibandingkan hari biasa.
Manajer Area PT JMTO, Ade Rukmana, pekan ini (26/3) mengatakan kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi terjadi pada Sabtu atau tanggal 6 April 2024, ini bersamaan dengan prediksi puncak arus mudik di ruas tol tersebut.
Ade juga menyatakan pada momen itu diestimasikan sekitar 123.729 unit kendaraan dari arah Jakarta menuju Semarang melintas di Jalan Tol Palikanci. Artinya volume lalu lintas naik sekitar 6 persen dari realisasi puncak arus mudik di tahun 2023.
“Kami memprediksi di ruas Tol Palikanci ini sekitar 123.729 kendaraan pada puncak arus mudik. Tahun lalu realisasinya 116.841 kendaraan,” katanya sebagaimana juga dikutip dari Antara. Kondisi ini juga akan berlanjut saat masa arus balik dimana ada prediksi peningkatan volume kendaraan mencapai 30 persen.
Ade menyampaikan saat puncak arus balik nanti yang jatuh pada hari Rabu atau tanggal 15 April 2024. Saat iti diperkirakan ada sekitar 112.321 kendaraan dari arah Semarang menuju Jakarta yang melewati Jalan Tol Palikanci.
“Jumlah ini diperkirakan meningkat, karena total kendaraan yang melintas pada puncak arus balik Lebaran tahun lalu itu tercatat 86.216 kendaraan,” ujarnya.
Dijelaskan lagi oleg Ade bahwa aparat kepolisian sudah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas berupa penerapan sistem one way, untuk menghadapi lonjakan kendaraan pada arus mudik maupun balik Lebaran di Tol Palikanci.
Jika berjalan sesuai rencana, lanjut Ade, maka penerapan one way itu berlaku pada tanggal 5-9 April 2024. Sedangkan pada arus baliknya, diterapkan mulai tanggal 12-14 April 2024. “Kalau tidak diberlakukan one way pasti kerepotan. Sebab jumlah kendaraan yang melintasi ruas tol ini sangat banyak,” katanya.
Ia menambahkan pengaturan lalu lintas pun diterapkan untuk mengurai kepadatan kendaraan di Rest Area KM 207 Tol Palikanci. “Pada saat masuk mungkin di rest area itu kendaraan belok ke kanan diarahkan ke belakang, putar dulu supaya tampungannya lebih panjang,” ucap dia.
Selain itu, pihaknya memastikan bahwa petugas kepolisian setempat bakal memasang rubber cone atau water barrier di pintu masuk rest area guna mengantisipasi antrean kendaraan. “Kalau masih seperti itu, nanti akan buka tutup,” jabarnya lebih lanjut. (EW)