OTODRIVER - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta manajemen atau pengaturan khusus terhadap titik penyempitan (bottleneck) arus kendaraan di tol yang ada di Jawa Barat dan tempat istirahat (rest area) di dalamnya pada musim mudik 2024 ini.
Pasalnya, di tol sepanjang Jawa Barat, kini telah banyak titik-titik pertemuan, dan tempat istirahat atau rest area yang kerap menjadi titik kemacetan.
"Seperti di Cipali yang akan tetap dua jalur, dan jalur Cisumdawu dioperasikan, sehingga di KM 125 itu terjadi kontraksi, sehingga butuh manajemen khusus. Kemudian juga rest area butuh kegiatan persuasif yang lebih untuk memperlancar arus," katanya akhir pekan lalu (31/3).
"Kemudian di KM 48 pertemuan jalan layang MBZ dan tol Cikampek yang ada di bawah. Seterusnya di KM 87 yang juga akan menjadi bottleneck. Kemudian rest area. Ini masih menjadi potensial terjadinya perlambatan. Oleh Polda Jabar sudah dipetakan dan sudah disiapkan cara bertindaknya," ungkapnya, seperti dikutip dari Antara.
Langkah-langkah yang akan dilakukan kepolisian, lanjut Aan, mulai dari contraflow, one way, hingga menerjunkan tim urai baik dari Korlantas dalam bentuk kendaraan operasional maupun personel Polwan dari Polda Jabar.
"Ini dengan harapan pada saatnya nanti bisa lebih patuh lagi. Para pengemudi jangan terlalu lama berhenti di jalan yang menjadi sumber kemacetan dan di rest area," ucapnya.
Menurut Aan, dia juga mengantisipasi mulai diberlakukannya tol fungsional Cimanggis-Cibitung yang akan dikoordinasikan dengan Jasa Marga untuk menentukan parameter jumlah kendaraan yang boleh lewat pada setiap jamnya, sehingga bisa dikendalikan.
Selain itu, kata Aan, perhatian juga akan diberikan pada jalan arteri baik jalur Utara ataupun Selatan Jabar, seperti di Gentong, Limbangan sampai ke Tasikmalaya, serta pasar tumpah dan persimpangan sebidang di jalur Utara.
"Ini menjadi pengelolaan yang cukup berat oleh Jabar, namun sudah disiapkan beberapa skema yang akan dilaksanakan mulai dari pengalihan arus, penutupan sementara pada saat puncak arus, kemudian juga ada contra flow maupun one way sepenggal dan pengelolaan lainnya yang disiapkan," tuturnya lebih lanjut. (EW)