Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan sebanyak 322 trayek angkutan perintis telah menghubungkan wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan), serta kawasan Indonesia Timur.
"Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan hadir melalui angkutan jalan perintis yang kini telah melayani sebanyak 322 trayek yang tersebar dari Provinsi Aceh hingga Papua, untuk menghubungkan semua wilayah sekalipun 3TP," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Risyapudin Nursin di Jakarta pekan ini (5/8). Seperti dikutip dari Antara.
Risyapudin juga menyampaikan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan bertanggung jawab dalam menghubungkan semua wilayah sekalipun 3TP. Menurutnya, hal itu juga sejalan dengan visi dan misi Nawacita Presiden RI Joko Widodo. "Sejak awal kehadirannya kini pertumbuhan trayek angkutan jalan perintis telah berkembang dari semula 217 trayek di tahun 2015 kini menjadi 322 trayek," ucapnya menjelaskan.
Ditambahkannya, rata-rata persentase pertumbuhan jaringan trayek angkutan jalan perintis sejak tahun 2015 hingga 2024 adalah sebesar 1,48 persen. Adapun total anggaran subsidi angkutan perintis tahun ini ialah sebesar Rp180 miliar.
"Angkutan perintis ini tentunya sangat bermanfaat dan diharapkan benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat yang butuh dalam bermobilisasi dan meningkatkan aksesibilitas," tuturnya lagi.
Peningkatan drastis pengguna angkutan perintis
Sampai saat ini, ungkap Risyapudin, dari tahun ke tahun ada peningkatan jumlah pengguna hingga tahun 2023 sebanyak 1,3 juta orang telah terbantu oleh angkutan jalan perintis.
Dari data itu, sebagian besar penumpang berada di wilayah Indonesia bagian barat yakni sebesar 37,5 persen kemudian wilayah Indonesia bagian timur sebesar 36,5 persen dan penumpang di wilayah Indonesia bagian tengah sebesar 26 persen.
Diharapkan, dengan adanya angkutan perintis hingga ke wilayah 3TP dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat, menghubungkan wilayah yang belum berkembang dengan kawasan perkotaan sehingga dapat menumbuhkan perekonomian di wilayah sekitarnya.
Selain itu, menurut Risyapudin yang juga alumni Akpol 1989 itu, bentuk pelayanan ini sebagai upaya stabilisator pada suatu daerah dengan tarif yang lebih rendah dari tarif yang berlaku khususnya bagi pelajar atau mahasiswa.
Penyediaan layanan subsidi itu, tambah Risyapudin juga bagian dari komitmen Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dalam menghadirkan angkutan umum yang terjangkau oleh masyarakat dengan daya beli yang rendah.
"Kami berharap hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah 3TP," pungkasnya.
Baca juga: Subsidi Penumpang TransJakarta dan KRL Jabodetabek Untuk Tambah Bus Perintis
Baca juga: Damri Buka Jalur Di Merauke