Beberapa waktu yang lalu, Yustinus Soeroso yang juga pendiri Rosalia Indah mengemukakan bahwa saat ini mencari tenaga pramudi bus yang cakap sudah dalam kondisi sulit. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Kurnia Lesani, petinggi SAN Transport,”Kalau sekadar sopir tidak terlalu sulit, namun yang punya skala kemampuan profesional itu yang sulit sampai saat ini,” ungkapnya.
Kondisi ini terbilang wajar mengingat tuntutan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi moda angkutan penumpang maupun barang semakin tinggi. Bukan hanya berkaitan dengan soal teknis kendaraan, ‘mitigasi’ dalam berkendara di perjalanan sudah menjadi kewajiban yang harus dimiliki oleh seorang tenaga pramudi.
Kompetensi untuk soal produktivitas, efisiensi, dan bahkan keselamatan di jalan raya merupakan mandatory dari konsumen saat ini. Oleh karena itulah, sekolah mengemudi ini bertujuan untuk mencetak pengemudi profesional dan berstandar kompetensi tinggi bagi para pelanggan Hino dan industri transportasi Indonesia secara keseluruhan.
Susilo Darmawan, Sales Director HMSI mengungkapkan “Hino Driving School hadir sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan pengemudi profesional di Indonesia. Sekolah mengemudi ini menawarkan kurikulum yang lengkap dan komprehensif yang dirancang untuk mengembangkan pengemudi dengan standar kompetensi yang tinggi”. Seperti dikuti dari keterangan resminya.
Driver bus yang jago 'mosak-masik' sudah dianggap ketinggalan jaman
Pelatihan mengemudi di siang dan malam hari
Metode pelatihan yang digunakan menggabungkan teori dan praktik dengan komposisi 25 persen teori dan 75 persen praktik. Pelatihan praktik tidak hanya dilakukan pada siang hari, tetapi juga pada malam hari dan dalam kondisi darurat.
Kurikulum Hino Driving School meliputi Smart Driving seperti sikap dan perilaku mengemudi yang aman serta berkeselamatan, regulasi dan aturan berlalu lintas, teknologi, dan spesifikasi kendaraan. Ditambah pemberian materi perihal mengemudi yang baik dan benar, pemeriksaan harian, mengemudi yang hemat bahan bakar - ekonomis, keadaan darurat, serta regulasi khusus angkutan barang dan orang.
Program ini terbuka untuk umum, perusahaan, dan peserta program Prakerja. Peserta minimal harus memiliki SIM A/BI yang masih aktif selama 1 tahun.
“Peluncuran Hino Driving School merupakan komitmen Hino Indonesia untuk berkontribusi pada pengembangan industri transportasi yang aman dan efisien di Indonesia. Hino percaya bahwa pengemudi profesional dan berstandar kompetensi tinggi merupakan kunci untuk mencapai hal tersebut, tutup Pieter Andre, Training Division Head HMSI.
Baca juga: GIIAS 2024: Hino Rilis Resmi Truk Tronton 6x2 Medium, Pertama Di Indonesia
Baca juga: GIIAS 2024: PO Bagong Borong 29 Unit Hino AK 240 “Space Frame’
Truk saat ini sudah semakin canggih, pengetahuan ala otodidak tidak lagi mencukupi untuk kegiatan operasional