OTODRIVER - Selain listrik, terdapat pengganti bahan bakar minyak (BBM) yaitu hidrogen sebagai alternatif ramah lingkungan. Demi terciptanya sumber energi tersebut, PT PLN (Persero) siap mengoperasikan stasiun pengisian hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) pertama di Indonesia yang berlokasi di Senayan, Jakarta.
"Tidak hanya infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik, kami juga siap menghadirkan hydrogen refueling station pertama di Indonesia sebagai opsi energi yang ramah lingkungan bagi kendaraan," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/1).
Progres pembangunan HRS tersebut diklaim mencapai 98 persen dan ditargetkan selesai pada Februari 2024, akan siap melayani segala jenis kendaraan berbasis hidrogen dari kendaraan pribadi, kendaraan umum hingga kendaraan berat.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mobil dengan energi hidrogen lebih menjanjikan dibandingkan dengan mobil listrik, karena mempunyai jarak tempuh yang lebih jauh.
"Hidrogen ini ada sistem yang memakai 150 bar, ada yang memakai sistem 700 bar pengisiannya seketika. Karena satu mobil itu bisa menampung kurang lebih 5 sampai 8 kg, dimana 1 kg nya itu bisa menempuh 100 km jadi bisa 800 km, bahkan beberapa mobil yang terbaru itu bisa menempuh untuk 1 kg-nya itu 120 km," kata Edwin.
Sebagai perbandingan, Mercedes Benz EQS 450+ yang dibandrol Rp2,984 miliar off-the road Jakarta, memiliki jarak tempuh mobil hingga 770 km dalam sekali pengecasan, berbekal baterai 107,8 kWh.
Ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 Agustus lalu, Toyota tidak hanya membawa mobil listrik, tapi juga mobil hidrogen yaitu Toyota Corolla Cross hidrogen yang mendapatkan mesin tiga silinder turbo 1.618 cc yang dikembangkan untuk energi hidrogen sebagai bahan bakar. (GIN)