OTODRIVER – Setelah perang desain dan harga. Kini pabrikan mobil listrik berlomba-lomba menawarkan teknologi baterai canggih yang dapat mengisi daya dalam waktu yang cukup singkat.
Setelah GAC Aion dengan Magazine Batterynya, kini giliran BYD akan meluncurkan baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) Blade 2.0 pada paruh kedua tahun ini, yang akan mendukung tingkat pengisian daya cepat 6C.
Sementara itu seperti dilansir Carnewschina, perusahaan baterai terkemuka CATL berencana untuk meluncurkan Qilin Battery 2.0, yang juga memiliki bahan kimia LFP, dengan pengisian daya cepat 6C pada akhir tahun.
Zeekr 001 baru dapat diisi dari 10 hingga 80 persen dalam 11,5 menit, menambahkan jarak tempuh 472 kilometer berdasarkan standar China Light Duty Vehicle Test Cycle (CLTC).
Shenxing juga merupakan baterai LFP, dan kemudian pada bulan April, CATL memperkenalkan Shenxing Plus dengan kepadatan energi 205 Wh/kg, yang memungkinkan mobil listrik menjangkau jarak 1.000 km. Menariknya, Shenxing Plus hanya mengisi daya 4C.
Pada 1 Maret, Li Auto meluncurkan BEV pertamanya Li Mega. MPV futuristik itu dilengkapi dengan baterai Qilin dengan pengisian daya 5C dan diklaim dapat mencapai jarak tempuh 500 km dalam 12 menit.
BYD tampaknya cukup tertinggal karena tidak ada modelnya yang mendukung pengisian daya di atas 4C.
Namun, perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu sudah dilengkapi dengan teknologi yang baik, dengan BYD biasanya memastikan teknologinya siap produksi sebelum membuat pengumuman apa pun.
C mengacu pada pengganda pengisian daya baterai dan 6C berarti "enam kali kapasitas." Sebagai contoh, jika mobil listrik memiliki baterai 1.000 mAh, mobil tersebut dapat diisi dengan arus 6000 mA.
Tingkat pengisian daya memberi tahu berapa kali baterai dapat terisi penuh dalam satu jam. Dalam kasus laju pengisian daya 6C, adalah enam kali.
Jadi, secara teori, pemilik dapat mengisi daya seluruh baterai dalam 10 menit dengan tingkat pengisian daya 6C. (AB)