Menu



OtoDriver logoMember of :Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2025. Otodriver.com. All rights reserved.
BerandaBerita

Subsidi EV Justru Bikin Dealer Menjerit?

Dealer harus menalangi dulu PPn 10 %
Berita
Minggu, 21 Mei 2023 18:30 WIB
Penulis : Suryo Sudjatmiko


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Kebijakan pemerintah untuk mempercepat terbentuknya ekosistem mobil listrik adalah dengan memberikan diskon 10% biaya PPN. Artinya PPN yang ditanggung oleh pembeli tinggal 1 % saja dari 11% yang seharusnya dikenakan.

Pembelian mobil EV yang mendapatkan subsidi ini praktis terjadi pada Hyundai dengan Ioniq 5 dan Wuling dengan Air ev, di mana kedua mobil tersebut sudah mengantongi persyaratan utama yakni memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40%. Dan perundangan ini telah diberlakukan sejak 1 April 2023 silam dan akan berakhir hingga Desember 2023.

Akan tetapi pada prakteknya, kebijakan pemerintah untuk memberikan subsidi disinyalir justru membebani dealer. Subsidi itu tidak dicairkan dalam bentuk tunai dan pengembaliannya dalam bentuk restitusi pajak.

“Jadi memang membebani dealer. Karena dealer harus menalangi dulu setiap mobil yang mendapatkan subsidi laku terjual,” tutur salah satu narasumber Otodriver yang berkarir dalam penjualan mobil Hyundai. “Dealer harus membayar PPn 11 % pada pabrik atau APM (Agen Pemegang Merek). Dengan adanya peraturan ini maka saat menjual pada konsumen, dealer harus menanggung kekurangan bayar PPn 10% dan hanya menerima 1 % dari konsumen,” tutur sumber yang tidak mau diungkap identitasnya ini.

BACA JUGA

Dengan kondisi seperti ini maka akan membebani cash-flow dari dealer itu sendiri. “Bayangkan saja jika satu dealer berhasil menjual 10 Ioniq 5 dalam satu bulan, maka ada biaya yang harus ditanggungnya sebesar Rp700 jutaan (setiap Ioniq 5 rata-rata mendapatkan subsidi di angka Rp70 jutaan). Semisal hal ini berlangsung sampai akhir tahun ini (9 bulan sejak diberlakukan), praktis ada Rp6,3 milyar yang harus dibayarkan dealer untuk menalangi pajak tersebut,” paparnya.

Lebih jauh lagi, ia menambahkan bahwa pengembalian pajak yang akan diterima dealer ini tidak akan langsung diberikan saat itu juga. “Prosesnya dengan restitusi pajak yang bisa-bisa dibayarkan pada tahun-tahun berikutnya. Dan bukannya tidak mungkin pajak yang dikembalikan nilainya beda karena sangat tergantung dengan hasil audit yang dilakukan petugas pajak pada dealer tersebut,” sambungnya.

Ia menambahkan, karena dealer musti menalangi pajak, maka harga ioniq5 jadi berbeda (selain dikarenakan domisili)  tiap dealer bahkan ada yang menolak memberikan subsidi sama sekali. "Jual jauh di atas price list aja yg beli antre, apalagi jual harga normal gak pakai subsidi pajak," jelas pria ramah ini.

Sampai berita ini diturunkan belum ada komentar dari pihak Hyundai Motor Indonesia (HMID) mengenai perihal ini.

Lebih jauh lagi, sumber rahasia kami ini pun mengatakan bahwa bahwa mobil yang mendapatkan subsidi jumlahnya terbatas. “Hanya saja kita tidak tahu secara sistem tentang jumlah riil yang tersedia hingga masa di akhir Desember itu,” tutupnya.

Sebelumnya pemerintah mengumumkan melalui Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang bahwa insentif pajak ini hanya akan diberikan pada 200.000 unit motor listrik dan 35.900 unit mobil listrik dari Hyundai dan Wuling, serta 138 unit bus. 


Tags Terkait :
Hyundai Ioniq5 Wuling Air Ev EV Subsidi EV
Bagikan Ke :


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait

Berita
Hyundai Ioniq 5 N Dirakit Dan Hadir Di Indonesia Tahun Ini

Fasilitas Hyundai Cikarang akan jadi tempat perakitan Ioniq 5 N

1 tahun yang lalu


Berita
myHyundaiCare Diperkuat, Hadirkan Asuransi Mobil Listrik dan Kemudahan Pembelian

Dalam kesempatan yang sama, Hyundai bersama Asuransi Sinar Mas juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menghadirkan produk asuransi khusus.

2 bulan yang lalu


Mobil Listrik
Bisakah Mobil Listrik Didorong Saat Mogok?

EV mogok bisa didorong. Tapi ada syaratnya ya..

2 bulan yang lalu


Berita
Hyundai Bangun Ekosistem EV Menyeluruh untuk Pengalaman Berkendara yang Aman dan Nyaman

Hyundai terus menghadirkan ekosistem EV yang menyeluruh di Indonesia.

3 bulan yang lalu


Berita
Melihat Lebih Dekat Sang Legenda, Honda Prelude Di GIIAS 2025

Honda Prelude melantai di ajang GIIAS 2025. Seperti ini spesifikasinya.

3 bulan yang lalu


Berita
Hyundai Ioniq 6 N Resmi Debut Dunia

Hyundai Ioniq 6 N resmi melakukan debut dunianya.

4 bulan yang lalu


Berita
Melihat Lebih Dekat Wujud Hyundai Ioniq 6 N Yang Bocor, Jauh Lebih Garang

Hyundai Ioniq 6 sendiri memang sudah diproyeksikan menjadi model performa tinggi alias N di masa datang.

4 bulan yang lalu


Daftar Harga
Daftar Harga Mobil Listrik Di Indonesia (Juni 2025)

Empat tahun belakangan ini, cukup banyak mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia. Berikut daftar harganya.

4 bulan yang lalu


Terkini

Bus
Cititrans Tampil ‘Kalem’ Sambil Terus Tambah Armada

Termasuk operator yang konsisten dengan standar pelayanan tinggi untuk bus AKAP dalam hal kondisi armada dan hospitality

5 jam yang lalu


Berita
Maxus Mifa 9 Jadi Armada GrabExecutive

Tahap awal beroperasi 50 unit sebagai taksi premium pertama bertenaga listrik

6 jam yang lalu


Berita
BMW Tegaskan Untuk Terus Tingkatkan Layanan Purna Jual Berstandar Global

Uji kompetensi teknisi yang berkelajutan juga salah satu jalan untuk peningkatna standar pelayanan ke pemilik kendaraan

7 jam yang lalu


Berita
Veloz Jelajah Nusa, Start Dari Lombok Menuju Wilayah Barat Indonesia

Toyota memulai ekspedisi "Veloz Jelajah Nusa" dari Sirkuit Mandalika. Satu unit Veloz Hybrid EV akan diuji menempuh rute lintas pulau hingga wilayah barat Indonesia.

1 hari yang lalu


Berita
Berawal Dari Mi Instan di Ukraina Kini VinFast Menjadi Pemain EV Global

Siapa yang menyangka bahwa awal mula VinFast ialah membuat Mi Instan.

1 hari yang lalu