Jika dicermati lebih dalam, industri otomotif layaknya dunia fesyen yang punya tren yang terus menerus berubah-ubah dalam berbagai aspek. Kehadiran mobil listrik pun menghadirkan perubahan pada prinsip-prinsip desain yang telah melekat lama pada industri otomotif.
Perubahan ini pun bergeser berdasarkan generasi penggunanya, di mana saat ini mulai berfokus pada konsumen generasi milenial dan generasi Z.
Sudut pandang tentang mobil yang sebelumnya didominasi oleh ‘fatwa’ generasi Baby boomer yang akrab dengan ciri balutan krom dan lapisan kulit untuk interior akan pudar dan berganti dengan hal lain.
Kemilau krom memang sudah memudar popuaritasnya sejak beberapa waktu silam. Kehadirannya akan semakin jarang pada tampilan sebuah mobil dan nampaknya tren krom akan habis karena generasi baru tidak menginginkan sesuatu yang berbahaya untuk lingkungan. Sekedar info, proses krom menggunakan bahan yang punya dampak merusak lingkungan.
Garnish krom akan digusur oleh kemilau dalam wujud hiasan LED yang lebih mudah untuk didaur ulang dan keren dalam pandangan mereka.
Hal ini disampaikan oleh Ralph Gilles, kepala desainer Stellantis pada Reuter. Ia pun mengatakan bahwa industri akan lebih banyak mempekerjakan desainer berusia 20-30an tahun yang ‘kurang memahami’ keindahan krom dan punya cara untuk mengekpresikan keindahan dari sisi lain.
Selain itu Gilles juga mengatakan bahwa tren kulit asli akan hilang seiring dengan tren vegan yang perduli dengan ‘peri kebinatangan’ dan menggantikannya dengan bahan lain yang mudah direcycle.
Gilles tidak menampik bahwa kedua material yang masih jadi standar kemewahan mobil saat ini akan hilang dari semua lini produksi Stellantis suatu saat nanti.
Akan tetapi ada kabar baik bagi kaum tradisionalis, di mana Gilles percaya bahwa di masa depan sedan akan kembali mendapatkan tempat. Tren EV yang membutuhkan mobil yang lebih aerodinamis menjadi pijakan untuk menempatkan sedan sebagai mobil yang ideal di masa yang akan datang.