Tampaknya pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite untuk mobil pribadi akan segara dilakukan pemerintah. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Ia menyatakan bahwa siap untuk mengimplementasikan pembatasan pembelian BBM dengan RON 90 itu di Indonesia. "Data-data yang dibutuhkan seperti database masyarakat atau konsumen untuk bisa membeli BBM berharga Rp 10.000 per liter itu sudah tersedia. Agreement-nya sudah ditanda tangani, teknis sudah berjalan. Datanya juga, sudah bisa ditarik," ujar Widuawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI yang disiarkan melalui Youtube, Selasa (7/2).
Nantinya tinggal tunggi revisi Perpres 191/2014 untuk dasar siapa golongan masyarakat yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi ini. "Kalau sudah keluar, kita bisa langsung tarik karena datanya sudah ada," kata Nicke.
"Yang akan kita atur nanti istilahnya pelat hitam itu boleh konsumsi Pertalite tapi yang termasuk mewah dalam kategori cubicle centimeter-nya (cc) yang kita ambil. Apakah itu 1.500 cc ke atas atau 2.000 cc," papar Saleh.
Untuk kuota harian pembelian Pertalite juga masih menunggu Perpres 191/124, saat ini hanya solar subsidi yang sudah diketahui pembatasan pembelian.
Untuk kendaraan pribadi pelat hitam maksimal 60 liter per hari, angkutan umum orang atau barang roda 4 dijatah 80 liter per hari, dan angkutan umum roda 6 sebanyak 200 liter per hari.