Tak banyak model mobil yang bisa bertahan lebih dari empatpuluh tahun dan masih terus digemari. Tahun depan, Land Cruiser 70 series akan merayakan 40 tahun eksistensinya. SUV ini pertama kali meluncur pada 1984 untuk menggantikan 40 Series yang sudah menua.
Berbeda dengan tipe Land Cruiser seri lainnya, tipe yang satu ini hadir sebagai ‘jago kepruk’ alias mobil tahan banting yang mengedepankan aspek fungsi dibanding kenyamanan.
Land Cruiser 70 Series masih setia dengan menggunakan sasis tangga yang tak berubah signifikan konstruksinya sejak awal dikenalkan. Demikian juga dengan konstruksi kaki-kaki gardan solid yang masih tetap digunakan hingga saat ini.
Lalu akan seperti apakah masa depan 70 Series dalam beradaptasi dengan kebutuhan masadepan? Dan apakah model ini akan tetap dipertahankan?
Sinyal akan eksistensi 70 Series terjawab. Sean Hanley, VP sales dan marketing Toyota Australia mengatakan bahwa belum ada tanda-tanda akhir dari 70 Series.
Si Workhorse yang akrab dengan mesin diesel yakni 1VD-FTV V8 4.5 liter atau mesin gaek 6 silinder 1 HZ 4.2 liter (untuk pasar khusus) ini desas-desusnya akan mengalami perubahan yang signifikan. Isu paling santer adalah mengganti mesin 4 silinder plus perangkat hybrid.
“Ini akan menjadi langkah besar untuk menjadikan mobil ini lebih ramah lingkungan di mana posisi karbon netral jadi agenda utama,” ungkap Hanley seperti dikutip dari motor1.
Hingga saat ini, Australia masih menjadi salah satu negara yang mendominasi penjualan 70 Series. Pesanan menggunung dan tengah dikejar untuk dipenuhi. Bahkan Toyota sempat menghentikan penerimaan pemesanan baru di Australia pada 2022 silam karena pesanan yang membludag. Meski model 2023 dikatakan akan datang dengan kenaikan harga $1.600 atau sekitar Rp 24 jutaan namun nampaknya tak menyurutkan konsumen Negeri Kangguru untuk membatalkan pesanan.
Si Dinosaurus ini ternyata masih cukup laris hingga saat ini.
OtoDriver