OTODRIVER- Peredaran pelumas palsu kian marak dan tentu sangat merugikan banyak pihak.
Menurut Asosiasi Pelumas Indonesia (ASPELINDO) merupakan asosiasi produsen pelumas dalam negeri, untuk menanggulanginya membutuhkan banyak pihak.
Bangun sinergi perangi pelumas palsu
Menurut Sigit, Indonesia menjadi salah satu market pelumas paling atraktif, bahkan urutan ketiga di Asia. Untuk itu harus ada langkah konkrit guna memerangi hal tersebut, termasuk membangun sinergi dari berbagai pihak, termasuk perwakilan konsumen.
"Jangan sampai fenomena ini seperti kaset bajakan yang hilang ketika CD sudah diganti dengan teknologi lain, seperti kalau sudah pakai motor listrik semua," tambahnya.
Disisi lain, Yomie Harlin, Wakil ketua Aspelindo menilai saat ini dinamika di lapangan dampak penyebaran pelumas palsu itu sangat luas.
"Kita perlu untuk menegakan aturan yang ketat dengan tetap melakukan pengawasan agar merek yang sudah menjual tidak berkurang," ujarnya. (AAR)