Toyota Kijang menjadi salah satu model kendaraan yang menarik perhatian banyak pecinta otomotif. Bagaimana tidak, sejak hadir pada 1977 model satu ini menjadi sakaguru Toyota di Indonesia.
Terbukti Toyota meluncurkan berbagai varian dan generasi, mulai dari pertama hingga keenam. Tahun ini dikabarkan Toyota kembali meluncurkan model terbarunya dengan nama Zenix sebagai pengganti dari Innova generasi keenam dari model Kijang.
Sebelumnya membahas lebih dalam soal Zenix, kali ini OtoDriver.com ingin mengajak Anda lebih dekat dengan Toyota Kijang generasi pertama hingga keenam. Lantas bagaimana sejarahnya? Yuk simak di bawah ini seperti dikutip dari berbagai sumber.
Sejarah Toyota Kijang
Punya beberapa generasi
Toyota sendiri menghadirkan berbagai generasi dari Kijang. Mulai dari tahun 1977- 2004 disebut sebagai Kijang, dan memasuki 2004 sampai sekarang ada penambahan nama menjadi Kijang Innova.
Generasi pertama
Masuk ke generasi pertama yang hadir mulai tahun 1977-1981 model satu ini dikenal sebagai Kijang Buaya yang hadir sebagai pikap 2 pintu. Selain itu pada tahun 1980 hadir MVP 4 pintu.
Generasi pertama ini sendiri hadir dengan mesin berkode 3K 1.2 L yang diakurkan dengan transmisi manual 4 percepatan.
Model ini sering dijuluki "Kijang Buaya" karena model buka-tutup kap mesin depan pada hidung mobil (bonnet) yang mirip dengan mulut buaya.
Generasi kedua
Generasi kedua berkiprah Dari 1981-1986 dengan mode KF20. Model ini mendapat julukan sebagai Kijang Doyok. Model satu ini mulai masa produksi pada tahun 1981-1986.
Model generasi kedua ini sendiri menggunakan transmisi manual 4 percepatan, dengan mesin 4K 1.3 L (1981-1985) dan 5K 1.5 L (1985-1986).
Generasi ketiga
Kiptah generasi ketiga terjadi pada 1986-1996. Orang Indonesia menyebutnya sebagai Kijang Kotak. Mobil satu ini dinilai menjadi generasi emas Toyota. Bagaimana tidak, penjualan Toyota terus meningkat signifikan dari tahun ke tahun dengan model ini.
Mengenai mesin, Kijang Kotak dibekali mesin 5K (1.5 liter) dari tahun 1986-1996. Sedangkan opsi mesin 7K (1.800 cc) hadir pada 1995-1996). Sedangkan untuk transmisi tersedia manual 4 dan 5 speed.
Generasi III ini punya life cycle yang lebih panjang dari model sebelumnya. Dan sepanjang kiprahnya tersedia dalam model pikap dan stationwagon.
Dari sinilah Kijang mulai benar-benar memperkuat eksistensinya sebagai kendaraan penumpang.
Model inilah yang merintis Kijang sebagai kompoditi ekspor. Brunei jadi destinasi pertamanya.
Generasi keempat
Generasi IV hadir dalam rentang produksi dari tahun 1997-2004. Bentuknya yang membulat menjadikan mobil ini dianugerahi sebutan sebagai sebagai Kijang Kapsul.
Mesin bensin 7K 1.8 liter menjadi standar di mana pada 1999 sistem bahan bakarnya diganti dengan injeksi multipoint menggantikan sistem karburator. Pada generasi inilah, Kijang untuk pertama kali mendapatkan opsi mesin diesel, 2L (2.4 liter).
Selain itu opsi transmisi matik pun hadir untuk tipe stationwagon.
Generasi kelima
Pada generasi kali ini muncul Innova yang mulai diproduksi pada tahun 2004-2015. Opsi mesin bensin 1TR-FE berkapasitas 2 liter dan diesel 2GD-FTV 2.5 liter.
Pada generasi kelima ini konsep dari Kijang berubah. Awalnya masuk dalam Basic Utility Vehicle atau kendaraan kelas bawah, dan kali ini sudah masuk dalam kategori kendaraan kelas menengah. Model pikap kemudian paripurna.
Model ini hadir dari platform IMV (Inovative international Multi-purpose Vehicle) yang juga dipakai pada Fortuner dan Hilux.
Generasi keenam
Memasuki generasi keenam hadir dari di tahun 2015-sekarang. Model satu ini dikenal dengan Toyota Innova Reborn.
Mesin 2.0 L I4 1TR-FE tetap dipertahankan, sedangkan tipe diesel menggunakan mesin baru 2GD-FTV dengan isi silinder 2.4 liter.
Hanya saja ketika varian Venturer diperkenalkan tidak nampak emblem Kijang tertempel pada model ini.