Dalam media sosil para netizen dihebohkan oleh keluhan bahwa pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite cenderung lebih boros. Pertalite diduga lebih boros karena masalah takaran di SPBU dan lebih cepat menguap.
"Gw aktivitas pakai 2 mobil, pertimbangan ganjil genap (gantian).Satu mobil 1000cc bbm Pertalite Rp10.000/lt.Satu lagi diesel 2.477cc Pakai Perta Dex, Rp17.400. Keduanya matic. Gw isi dgn liter yg sama & gunakan aktifitas yg sama. Now, lebih cepet habis yg 1000 Cc, boros," ungkap seseorang di twitter dalam akun MinandMon, Senin (26/9).
Lantas, bagaimana tanggapan Pertamina mengenai penilaian netizen tersebut? Benarkah kualitas Pertalite kini berubah?
"Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan produk-produk BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi. Melalui kontrol kualitas, produk yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan disalurkan ke lembaga penyalur," kata Irto dalam keterangan resminya, Kamis (22/9).
Ia juga membantah pernyataan bahwa Pertalite kini lebih cepat menguap Pasalnya dalam spesifikasi Keputusan Dirjen Migas, disebutkan bahwa tingkat penguapan bahan bakar pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP), masih sesuai batas.
"Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," papar Irto.
Lebih lanjut, masyarakat dihimbau untuk melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi untuk memastikan produk yang didapatkan terjamin kualitasnya.
"Sebaiknya pengendara selalu konsisten dalam memilih bahan bakar yang berkualitas, agar mesin kendaraan selalu awet dan terawat. Lebih aman menggunakan bahan bakar berkualitas dengan oktan/cetane yang direkomendasikan pabrikan," ujar Irto.