Gelaran akbar G20 di Bali (15-16/10) yang lalu ternyata terselip kesepakatan antara Indonesia dan Turki soal angkutan massal tanpa emisi. Ya, telah ditandatangi kesepakatan transformasi untuk pengadaan minu bus dan bus tenaga listrik antara pabrikan bus Karsan yang asal Turki dengan Schamindo yang merupakan APM truk dan alat berat asal Indonesia.
Kesepakatan itu untuk menyiapkan ketersediaan bus dan mini bus bagi Transjakarta. Seperti diketahui bahwa Transjakarta telah mencanangkan untuk mengalihkan spesifikasi pembangkit daya berbahan bakar fosil ke energi terbarukan yaitu listrik sampai tahun 2030.
Pihak Schamindo juga merupakan pemain kendaraan komersial, APM Sachman yang produk Tiongkok
Karsan sendiri termasuk pemain lama di kawasan Eropa untuk kelas kendaraan angkutan massal. Pabrikan ini berdiri tahun 1966, bermarkas di kota Bursa, Turki. Dalam perjalanannya hingga kini Karsan masih berkolaborasi dengan sejumlah pabrikan dunia lainnya dalam menghasilkan sejumlah produk. Baik untuk kebutuhan dalam negeri Turki maupun regional.
Sampai kini Peugeot Partner yang beredar di Eropa merupakan hasil produksi Karsan sejak tahun 1997. Begitu juga dengan Hyundai H350, Renault Berlingo, sampai Fiat Ducato. Ya, umumnya memang kendaraan angkut barang.
Untuk kendaraan tenaga listrik, juga sudah dijalin alinasi strategis dengan pabrikan otomotif dunia seperti BMW. Pabrikan Jerman ini memasok baterai dan motor dinamo untuk model minibus Karsan Jest.
Sejumlah bus Karsan yang sudah mengaspal di negara-negara Eropa antara lain Karsan Star di Prancis, Karsan Atak di Hungaria, sementara Karsan e-Jest beroperasi juga di Swiss, Austria, dan tentu saja banyak beredar di Turki sendiri. Setidaknya ada 14 model produk dar Karsan, termasuk yang bertenaga listrik.
Karsan e-Jest didukung teknologi dari BMW