Meski Tesla Cybertruck hingga saat ini belum masuk ke tahap produksi, sampai sekarang mobil ini telah dipesan hingga hampir 1,3 juta unit. Pada awal Agustus lalu, jumlah unit Cybertruck yang sudah dipesan mencapai 1,2 juta unit, artinya naik sekitar 100 ribu dalam waktu 3 bulan saja.
Apabila dihitung mundur sampai Mei 2021, sekitar 300 ribu unit pikap listrik telah dipesan oleh konsumen. Capaian ini sudah melebihi angka 1 juta unit yang tercapai beberapa bulan sebelumnya.
Memang sejak diperkenalkan pertama kali pada 2019 silam, Tesla Cybertruck telah mencuri perhatian masyarakat. Mulai dari desainnya yang unik hingga mengusung sejumlah teknologi canggih membuat Cybertruck laris manis dipesan.
Tidak heran, jumlah pesanan yang begitu tinggi juga dipengaruhi oleh uang booking-nya. Konsumen cukup membayar sebesar US$ 100 atau sekitar Rp 1,4 jutaan saja.
Sampai sekarang Tesla Cybertruck berada di peringkat pertama sebagai kendaraan paling banyak dipesan dalam segmen pikap listrik.
Sebelumnya, Tesla sudah mengungkapkan daftar harga serta spesifikasi dari Cybertruck. Pada situs resminya dijelaskan jika ada tiga varian yang bisa dibeli oleh pelanggan yakni motor listrik tunggal, ganda, dan tiga motor. Soal harganya, pikap listrik ini dijual mulai dari US$ 39.900 - US$ 69.900 (Rp 562 juta - Rp 984 juta).
Penundaan produksi Tesla Cybertruck tidak berdampak pada konsumen di Amerika Serikat saja, namun sejumlah konsumen di Indonesia yang telah membayar uang muka (down payment) juga harus sabar menunggu unitnya datang. Diprediksi, Tesla Cybertruck baru masuk ke tahap produksi pada tahun 2022 mendatang.