Di tengah masa krisis akibat pandemi, Nissan Motor Co justru memangkas produksi di beberapa pabrik mereka mulai bulan depan.
Seperti dilansir Reuters, hal itu dilakukan akibat kekurangan semikonduktor global. Sehingga Nissan akan menganggurkan pabriknya di Kyushu, Jepang Selatan, selama delapan hari antara 10 dan 19 Mei, kata sumber yang menolak untuk diidentifikasi karena rencananya tidak dipublikasikan.
Pabrik yang merakit minivan Serena, SUV X-Trail dan model lainnya, akan bertujuan untuk mengganti produksi yang hilang begitu pasokan chip kembali, kata mereka.
"Karena kekurangan (chip global), Nissan menyesuaikan produksi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan pemulihan," kata juru bicara Nissan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Kekurangan chip akibat badai musim dingin serta kebakaran di pabrik pembuat chip Jepang telah merugikan industri otomotif global, puluhan ribu kendaraan dalam produksi yang hilang, dengan dampak terberat di Amerika Utara.
Kelangkaan chip juga merupakan akibat dari meningkatnya permintaan dari industri elektronik konsumen karena orang-orang bekerja dari rumah dan lebih banyak bermain video game selama krisis kesehatan. Sanksi terhadap perusahaan teknologi China juga berperan.
Banyak pabrik mobil Jepang akan tutup selama hampir dua minggu sebagai bagian dari liburan "Golden Week" yang dimulai pada akhir April. Dengan keputusan terbaru, pabrik Kyushu Nissan hanya akan beroperasi selama tujuh hari, kata sumber tersebut.
Nissan USA sebelumnya mengumumkan penyesuaian produksi untuk operasinya di Amerika Utara.