Meskipun PPnBM kembali dilanjutkan pada bulan Mei dan Juni ini, namun hal tersebut ternyata tidak mampu mendongkrak penjualan pada bulan ini. Bahkan sejak Mei 2021 yang lalu, tercatat sebanyak 54.815 unit mengalami penurunan sebesar 30,5 persen dibandingkan penjualan pada April 2021 sejumlah 78.908 unit.
Seperti dilansir oleh Gaikindo, penjualan pabrik ke diler (whole sales) pada bulan Mei 2021 tetap jauh lebih tinggi dari penjualan Mei tahun lalu sebanyak 3.551 unit. Hal itu bisa dipahami bahwa pada 2020 Indonesia menerapkan pengetatan aktivitas luar ruang menyusul masuknya pandemi COVID-19.
Adapun penjualan mobil tertinggi selama lima bulan terakhir terjadi pada Maret sebanyak 84.915 unit, naik 72,6 persen dari 49.202 unit pada Februari 2021, setelah pemerintah menerapkan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) pada 1 Maret untuk mobil berkapasitas mesin 1.500 cc ke bawah, yang dilanjutkan untuk kendaraan bermesin 1.501 cc hingga 2.500 cc pada awal April.
Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, mengatakan bahwa kebijakan PPnBM memberikan tren positif untuk kinerja industri otomotif, hal itu terlihat pada penjualan di bulan Maret, April dan Mei, setelah kebijakan insentif otomotif itu diberlakukan oleh pemerintah.
“Pemerintah bisa menilai dan mengevaluasi apa yang terjadi dalam tiga bulan terakhir, yaitu Maret, April, dan Mei. Kalau kami melihatnya ini tepat sasaran, dan semua pihak senang dengan adanya stimulus ini,” ungkap Jongkie.
Selain penjualan mobil yang membaik, kata Jongkie, pemberian insentif PPnBM juga dinikmati pemerintah melalui pendapatan PPN dan PPh dari meningkatnya penjualan mobil serta menggerakkan industri lain yang berkaitan dengan kendaraan, misalnya aksesoris dan travel.
Namun demikian, dari beberapa kasus yang kami temui di tanah air. Ternyata beberapa pabrikan sudah tidak memiliki ketersediaan stok mobil yang masuk kategori PPnBM. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi lesunya konsumen di bulan ketiga dan keempat PPnBM diberlakukan.
Penjualan tertinggi pada Mei dicetak Toyota sebanyak 18.256 unit, diikuti Mitsubishi 10.160 unit dan Daihatsu 8.310 unit. Honda berhasil menjual 5.832 unit sedangkan Suzuki sebanyak 5.341 unit.