Saat ini pabrikan mobil di dunia seakan telah terjebak dalam generalisasi produk yang mendorong untuk menciptakan mobil yang menawarkan keluwesan dalam penggunaan, lebih praktis dan juga lebih optimal dalam penggunaan ruang yang ada. Tak heran jika dari waktu ke waktu bentuk mobil akan banyak memiliki kesamaan antara satu dan lainnya.
Namun di sisi lainnya ternyata semua itu justru merupakan kekhawatiran dan akan membuat dunia otomotif membosankan di kemudian hari.
Salah satu kekhawatiran dirasakan oleh penggemar Ford Mustang, terlebih setelah pabrikan asal Dearborn Detroit Amerika Serikat ini meluncurkan Mustang Mach E Crossover. Mobil ini sama sekali beda dalam hal desain dan konsep yang di miliki Mustang lebih dari lima dasa warsa. Dan bagi sebagaian orang ini merupakan ancaman serius bagi kesenangan berkendara di masa depan.
Namun demikian penggila ‘Stang’ boleh bernafas sedikit lega, Ford menyatakan akan tetap mengangkat filosofi orisinalnya berupa mobil dua pintu, kecil, sporty, bermesin depan dan berpenggerak roda belakang. Setidaknya konsep ini akan tetap dipertahankan satu generasi ke depan.
Seperti dilansir Ford Authority, dikatakan bahwa meski saat ini Mustang menyumbang porsi yang sangat kecil dari penjualan Ford, namun cukup sehat. Suatu kenyataan bahwa saat ini model ini jadi minoritas di tubuh Ford yang kian menghandalkan pikap, SUV dan crossover.
Generasi selanjutnya Ford Mustang yang diperkirakan akan muncul pada 2022 mendatang dipastikan akan tetap mengusung konsep tradisionalnya.
Dan apakah setelah generasi terbaru (2022) habis masa edarnya posisi Mustang selanjutnya akan tetap sebagai pony car atau melebur seperti Mach E? Sejauh ini belum ada jawaban yang pas untuk itu.