Beberapa model baru dari Daihatsu kembali hadir dengan menyandang nama lama. Sebut saja Taft dan Rocky yang kembali diejawantahkan dalam sosok yang sama sekali berbeda dengan pendahulunya. Keduanya awalnya merupakan SUV dengan kemampuan off-road hardcore menjadi SUV manis.
Daihatsu masih punya beberapa stok nama yang pernah melegenda salah satunya adalah Rugger dan kabarnya nama ini bakalan muncul kembali. Konon kabarnya bakalan muncul pada 2022.
Seperti dilansir wapcar.my, Daihatsu tengah menyiapkan rival dari Suzuki Jimny. Harapan untuk melihat kembali kekokohan dan kegarangan Rugger pun menyeruak. Dengan kata kunci rival utama Jimny, artinya ukurannya tidak akan lebih besar atau akan sama dari SUV ladder frame berlogo S itu. Khayalan tentang SUV jago kepruk dengan struktur body on frame dan juga gardan solid pun berkelebat dalam benak.
Saat dikatakan bahwa Rugger akan hadir sebagai mobil kei-car, harapan tentang SUV segala medan nan tangguh pun belum luruh. Bukannya Jimny pun punya varian Kei-car yang punya gaung cukup sangar di pasar domestik Jepang? Dan tetap istiqomah dengan sasis tangga dan rigid axle walau dihela dengan mesin 3 silinder 660cc.
Namun ketika disebut Rugger akan menggunakan basis plaftorm Daihatsu New Global Architecture (DNGA) seperti yang diterapkan pada Rocky, khayalan tentang SUV kelas hardcore pun sirna.
Pupus sudah bayangan SUV ladder frame yang masih tetap ceria walau dihajar di medan off-road berat seperti sosok Jimny saat ini.
Dari ciri-ciri yang diinformasikan, semuanya akan mengacu pada sosok crossover SUV mungil seperti halnya sosok Taft yang ada saat ini di pasar Jepang.
Dan jika hal tersebut nantinya benar adanya, mungkin sebagian dari kita khususnya penggemar SUV sejati akan kecewa lantaran tak bisa menjumpai sosok Rugger seperti yang ada di masa lalu.
Di masa lalu Rugger merupakan nomenklatur bagi dari Daihatsu Taft atau Rocky yang diperuntukkan bagi pasar domestik Jepang yang diproduksi dari 1984 hingga 2002. Di Indonesia Rugger dikenal sebagai Taft dan juga Rocky yang punya wheelbase lebih panjang dengan atap berbahan resin.
Seperti disinggung di atas, Rugger lahir sebagai sebuah SUV sejati dengan mengandalkan sasis tangga tradisional. Sementara suspensinya masih mengandalkan lembaran per daun baik di bagian depan dan belakangnya.
Upgrade suspensi pun terjadi pada awal 90-an (untuk beberapa market terutama Eropa) dengan kehadiran independent front suspension (IFS) dengan per torsi di bagian depan dan solid axle dengan per keong pada bagian belakang. Model bersuspensi nyaman ini baru masuk ke Indonesia sekitar 1997 dengan kode F73 yang dilabeli sebagai Taft Independent dan F78 sebagai Rocky Independent.
Kembali ke Rugger di Jepang, mobil ini dilengkapi dengan beberapa pilihan mesin bensin dan juga diesel. Khusus mesin diesel yang paling terkenal adalah mesin DL62 2.800 cc Turbo Intercooler yang lumayan bertenaga namun cukup badak. Tipe mesin ini yang menjadi target favorit perburuan penggemar Taft dan Rocky di Indonesia yang ingin mobilnya jadi lebih bertenaga. Sebagai informasi, versi mesin diesel 2.800 cc untuk pasar Indonesia hanya tersedia tipe DL41 dan DL42 yang tuna turbo.
Penggunaan kembali nama Rugger dengan wujud lain mungkin mengecewakan berbagai pihak. Namun perlu disadari bahwa dunia otomotif khususnya Daihatsu telah mengalami perubahan yang cukup besar.
Pabrikan Jepang itu menemukan fokus bukan untuk membuat kendaraan off-road kelas berat lagi. Mungkin kehadiran Rocky saat ini dapat menjadi contoh. Rebadge Rocky pada sebuah crossover mungkin mengecewakan para pembesut Rocky lawas. Namun pada kenyataannya saat ini pasar dapat menerima dengan baik. Dan mungkin saja hal ini terjadi pada Rugger.
Mungkin saat ini masih terlalu prematur, namun kami ucapkan Selamat datang kembali Rugger.