Industri di sektor-sektor pertambangan, perkebunan, konstruksi, maupun kehutanan yang membutuhkan kinerja alat berat tentu membutuhkan tenaga mekanik dan operator sebagai penunjangnya. United Tractors sebagai penyedia layanan alat berat, termasuk truk dan bus Scania, menyediakan sekolah untuk kebutuhan tersebut, melalui UT School.
Masuk Indonesia ke dalam revolusi industri 4.0, UT School mengadopsi teknologi digital dan internet of things dalam metode pendidikannya. Selasa (28/1) lalu, tiga fasilitas belajar terbaru UT School berbasis digital, yaitu Electrical Laboratory, Multimedia Center dan Safety Center diresmikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah. Pada kesempatan yang sama, beliau turut menyaksikan penglepasan siswa-siswa UT School dari tahap in-class yang akan melakukan on-the-job-training.
Dari rilis resminya, UT School merupakan lembaga pendidikan keterampilan mekanik dan operator alat berat di Indonesia. Lembaga ini hadir sesuai kebijakan pemerintah dalam mewujudkan link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
Dalam upaya menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul, UT School bersinergi dengan lebih dari 1.255 SMK di 194 Kota atau Kabupaten. Serta bekerjasama dengan 16 universitas di Indonesia, juga dengan sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK) di Indonesia.
Dengan lebih dari 100 mitra usaha United Tractors Group yang menyediakan peluang melaksanakan on-the-job-training maupun sebagai tenaga kerja. Selain itu, UT School juga dijadikan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri bagi Lembaga Sertifikasi Profesi Alat Berat Indonesia (LSP ABI) yang telah menghasilkan lebih dari 4.000 asesi yang tersertifikasi.
Dalam kancah internasional, UT School menerapkan program pemagangan mekanik ke luar negeri. Saat ini, terdapat 66 lulusan UT School yang terseleksi untuk mengikuti program pemagangan ke Jepang.
Lulusan tersebut kini tengah mengikuti program pembekalan kompetensi teknikal maupun bahasa asing demi menunjang kinerjanya selama di Jepang. Rencananya, angkatan pemagangan ini akan berangkat ke Jepang, Mei 2020 mendatang.