Banjir menjadi musibah yang tak seorangpun menginginkannya. Namun kadang tidak ada pilihan untuk tidak melintasi jalanan yang tergenang kondisi banjir
“Pertama kita harus ketahui bagaimana kondisi kendaraan yang kita pakai. Mulai letak air ducting intake (saluran masuk udara) yang terhubung dengan saringan udara. Hal ini penting karena menentukan mobil ‘berani’ ambil risiko melanjutkan perjalanan atau tidak,” tutur Handito, Head of Divisiob Rescue dan Disaster, Indonesia Off-road Federation (IOF) saat dihubungi beberapa waktu silam.
“Ketinggian maksimal air adalah 5 hingga 10 cm dari air ducting intake tersebut,” lanjutnya. “Cara ‘primitif’ untuk mencari patokan kendaraan aman melintas banjir dilihat dari tinggi genangan. Jika setengah ban terendam saat kendaraan diam atau seluruh ban dalam kondisi bergerak. Lebih dari itu risiko air terhisap masuk ke mesin bisa terjadi,” terang pria yang akrab disapa Dito ini.
Senada dengan yang dikatakan oleh Dito, pria yang yang akrab disapa Jeje ini pun membagi tips aman menyeberang genangan air.
- Pastikan kendaraan berjalan dengan konstan pada kecepatan perlahan. Kondisi ini menjaga cipratan air tidak naik hingga air intake
- Posisikan gigi terendah, gigi 1 pada kendaraan manual dan L pada kendaraan otomatis. Disarankan untuk menggunakan posisi low bagi kendaraan 4x4 dengan pilihan rasio pada tranfercasenya.
- Khusus kendaraan manual, jangan sesekali injak kopling atau pindah gigi saat menerjang banjir.
- Setelah selesai seberangi genangan, rem sedikit-sedikit hingga dipastikan media rem kering dan dapat berfungsi optimal kembali.