Sedan mungkin bisa disebut sebagai primadona dari masa lalu. Pasalnya model ini dari waktu ke waktu semakin tidak popular di berbagai pasar, termasuk di Indonesia. Pilihan banyak berpaling pada jenis SUV, Crossover ataupun MPV.
Nun jauh di Amerika Serikat, sedan semakin ditinggalkan dan hal ini sudah terjadi pada Ford dan juga Buick yang bulat untuk menendang keluar sedan dalam daftar menu produknya tahun ini dengan disudahinya Ford Fusion dan Buick Regal. Gejala yang sama ditunjukkan oleh Lincoln yang akan segera menjagal Continental. Sedangkan Cadillac dan Chevrolet pun tercatat semakin seret menjual sedan-sedannya.
Jika pabrikan Amerika berencana secara berjamaah meninggalkan model sedan, beda halnya dengan yang dilakukan oleh Toyota di pasar Amerika. Three Ovale ini malah bertekad sebaiknya, memberikan penawaran sedan yang lebih luas lagi.
Toyota justru melihat sedan masih punya peluang kuat di pasar Amerika Utara. Pada tahun 2019, dari 2,1 juta mobil yang dijual Toyota, 770 ribu di antaranya adalah sedan. Tentu ini bukan pasar yang sekarat, setidaknya bagi Toyota.
“Sungguh menakjubkan betapa masih banyak permintaan untuk sedan dan kami dengan senang hati mengambil sebanyak mungkin pasar itu,” terang Cynthia Tenhouse, Marketing Vice President Toyota USA, seperti dilansir carscoops.com
“Itu adalah peluang bagus bagi kami. Ini jelas merupakan segmen yang kami inginkan," tambah Tenhouse.
Intinya, Toyota terus membuat sedan karena konsumennya menginginkannya.
Sepertinya belum waktunya mengucapkan selamat tinggal bagi sedan, setidaknya di pasar Amerika Utara, namun tidak untuk pasar sedan Indonesia yang kering.