Penjualan mobil yang lesu imbas virus Corona tak hanya dirasakan di Indonesia saja, namun Jepang yang merupakan negara sarangnya brand-brand besar. Jepang juga tengah terdampak hal yang sama. Bahkan, ekspor dari Negeri Sakura turun 21,9 persen pada April 2020.
Penurunan ini menjadi yang terbesar dalam lebih dari 10 tahun terakhir, seperti dilansir Asia Nikkei, penurunan. Data yang dirilis Kementerian Keuangan Jepang, ekspor Jepang turun menjadi 5,5 triliun Yen dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut, terburuk sejak Oktober 2009 setelah guncangan Lehman.
Penurunan ekspor juga sudah dirasakan sejak Maret, di mana tercatat hanya tembus 11,7 persen. Tidak hanya terjadi di Asia, berkat ekspor yang menurun, pasar global termasuk Amerika Serikat juga terkena imbasnya. Lebih lagi ekspor suku cadang mobil juga mengalami penurunan sebesar 39,2 persen.
Jika dilihat dari catatan, ekspor ke AS turun 37,8 persen, menjadi 879 miliar Yen, dan menjadi penurunan terbesar sejak Juli 2009. Sedangkan ekspor ke Uni Eropa juga turun 28 persen, menjadi 483 miliar Yen. Terakhir, ekspor ke Asia juga turun 11,4 persen, menjadi 3,1 triliun Yen.