Mungkin tak hanya penggila otomotif saja yang kenal dengan pelek BBS. Ya…pelek yang mengambil singkatan dari Baumgartner Brand Schiltach ini punya reputasi mendunia sebagai pelek hi-tech di lingkungan kompetisi.
Sayangnya saat akan memasuki ulang tahun ke 50, tahun ini pabrikan asal Jerman ini harus mengecap kenyataan pahit. Pabrik pelek aftermarket berada di prahara kebangkrutan.
“Karena hilangnya pembayaran yang dijanjikan secara tak terduga, kepailitan mengancam dalam beberapa bulan mendatang,” terang BBS Kraftfahrzeugtechnik AG dalam siaran resminya. Perusahaan asal kota Schiltach ini mengalami hantaman keras terimbas oleh pandemi Covid-19. Anjlognya penjualan dan kemacetan tagihan jadi biang keladinya.
Sebenarnya kebangkrutan BBS ini bukan yang pertama. Seperti dilansir autoevolution (17/07), pada 2007 BBS pernah dilanda prahara keuangan dan kemudian dibeli perusahaan asal Belgia, Punch International. Kebangkrutan kedua memiliki dampak yang lebih berat terjadi pada 2011. Nasib BBS terselamatkan saat Nice Corp asal Korea Selatan menjadi pemilik mayoritas kepemilikan.
Saat ini, BBS memperkerjakan kurang lebih 1200 orang karyawan.