Desa Tarikolot di Kecamatan Jatinunggal, Sumedang, Jawa Barat, dikenal sebagai kawasan pertanian dan ladang. Dari 375 hektar, seluas 175 hektarnya merupakan area pertanian. Karena itu, transportasi untuk membawa hasil bumi mutlak diperlukan.
Sayangnya, selama ini warga harus ke SPBU di wilayah Wado yang berjarak sekitar 5 kilometer. Untuk itu, pekan lalu PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III kembali meluncurkan 1 unit Pertashop di sana.
Kehadiran Pertashop kerjasama Pertamina dengan Pemerintah Desa Tarikolot, sebagai upaya untuk mendekatkan akses energi ke masyarakat pedesaaan dengan harga yang sama dengan di SPBU. Selain menyediakan BBM jenis Pertamax, tetapi juga Bright Gas dan Pelumas Pertamina.
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya Pertashop ini. Selain itu, karyawan di Pertashop berasal dari warga kami, sehingga ikut membantu meningkatkan perekonomian. Tinggal bagaimana nanti komitmen tata kelolanya," tutur Andar.
“Pertashop ini menyediakan produk BBM jenis Pertamax, dengan kapasitas 3 kiloliter. Untuk produk ini kami salurkan menggunakan mobil tangki dari Fuel Terminal terdekat dari lokasi Pertashop,” jelas Dewi Sri Utami, Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III.
Meski disediakan untuk umum, namun selama ini kebanyakan Pertashop justru lebih banyak dimanfaatkan oleh kendaraan pikap pengangkut hasil bumi dari desa. "Selain sepeda motor, kebanyakan yang mengisi di Pertashop adalah kendaraan pikap. Seperti pengangkut sayur mayur, atau hasil kebun lain. Bagi mereka, sangat berpengaruh, selisih biaya yang dikeluarkan untuk bensin," ucap Dewi beberapa waktu lalu.
Dengan hadirnya Pertashop di desa yang berdiri sejak 1860 ini, total Pertashop di wilayah Marketing Operation Region III hingga Juli 2020, menjadi sebanyak 30 unit. Masing-masing tersebar di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Serang, Pandeglang, Indramayu, Majalengka, Cirebon dan Garut. Di mana, 17 Pertashop di antaranya diresmikan pada tahun 2020. Sisanya, tahun 2019.