Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

Pajak Kendaraan 0%, Bagai Prank di Tengah Pandemi

Berita
Rabu, 21 Oktober 2020 13:30 WIB
Penulis : Suryo Sudjatmiko


Anjlognya pasar otomotif nasional terdampak oleh pandemi Covid-19 cukup dirasakan oleh industri otomotif Indonesia. Salah satu upaya yang diharapkan mampu membuat industri otomotif tanah air kembali bergairah adalah dengan memangkas harga produk sehingga masyarakat tertarik untuk kembali membeli kendaraan.  

Wacana pajak mobil 0% yang diusulkan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang beberapa waktu lalu pun bergulir. Walaupun masih sebatas wacana, namun ternyata mampu membuat kondisi pasar panas dingin, baik itu pasar mobil baru ataupun mobil bekas. Bagaimana tidak, jika diberlakukan maka harga kendaraan akan terpangkas 40-45%. Artinya akan ada gap besar yang membuat konsumen cenderung menunggu pengesahan peraturan yang mengatur ‘diskon’ besar untuk mendapatkan mobil baru.

Akibatnya selama beberapa waktu pasar sempat menunggu untuk kepastian mengenai pemberlakuan perundangan tersebut.

BACA JUGA

Namun dengan munculnya pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang menolak usulan Kementerian Perindustrian tersebut, para pedangan seperti Toto pun bisa bernafas lega. “Walau terkesan lambat, namun keputusan ini bagaikan nafas untuk melanjutkan bisnis kami,” sambung pria brewokan ini.

“Selama beberapa waktu sebelum adanya keputusan ini bisnis mobil bekas nyaris mati karena pelanggan menahan untuk membeli mobil bekas lantaran harga yang akan diterapkan pada mobil baru cukup menggiurkan, bahkan jauh lebih murah dibandingkan mobil berumur 1-2 tahun,” sambung Jafar Umar, salah satu rekan Toto.

“Bisa dikatakan bahwa kami merasa kena ‘prank’ di saat pandemi dan ini sempat benar-benar berimbas pada kami selama beberapa waktu,” kekeh Jafar.

Sementara dari sisi pedagang mobil baru, penyataan Sri Mulyani tersebut disambut dengan kelegaan. “Penyataan tersebut merupakan sebuah kepastian yang penting bagi kami,” terang Cahaya F Tantriani, CSD & Marcomm Department Head Auto2000, dalam pesan singkatnya kepada OtoDriver. “Dengan demikian kami bisa langsung menata langkah ke depan, action dengan lebih jelas. Pelanggan pun lagi menunggu untuk membeli mobil baru,” imbuh wanita ramah ini.  

Apakah kualitas mobil China sudah bisa disandingkan dengan mobil Jepang dan Eropa?

Mobil China pernah punya sejarah kelam dalam hal kualitas. Saat ini produk mobil China yang hadir di Indonesia sudah punya kualitas yang lebih baik dibandingkan produk saat itu.

Polling by Otodriver


Tags Terkait :
Sri Mulyani Pajak 0 % Mobil Baru
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Mobil Listrik
Mobil Listrik CBU Bisa Bebas Pajak, Asal...

1 tahun yang lalu


Berita
Mulai 2025, Semua Kendaraan Listrik di Indonesia Bebas Pajak

1 tahun yang lalu


Berita
Ini Alasan Pemerintah Bebaskan Pajak Mobil 1.500 cc

3 tahun yang lalu


Berita
Bebaskan Pajak, Ini Harapan Pemerintah Dari Sektor Otomotif

3 tahun yang lalu


Used Car
Pedagang Mobkas Mensyukuri Penolakan Pajak 0 Persen Mobil Baru

4 tahun yang lalu


Berita
Pajak Kendaraan 0%, Bagai Prank di Tengah Pandemi

4 tahun yang lalu


Berita
Ini Tanggapan Toyota Tentang DP 0% Kepemilikan Mobil

4 tahun yang lalu

Berita
Ada Wacana Gas Buang Kendaraan Kena Pajak! Ini Tanggapan Kemenperin

4 tahun yang lalu


Terkini

Berita
Waspada, Arus Kendaraan Di Tol Transjawa Makin Ramai

1 jam yang lalu


Berita
Avanza-Veloz Hybrid, Tak Dijual Tahun Depan. Lalu Kapan?

10 jam yang lalu


Berita
BP-AKR Resmikan SPBU Pertama Mereka di Kota Bandung, Di Sini Tempatnya

16 jam yang lalu


Berita
Mitsubishi Beri Sinyal Siapkan Mobil Hybrid Rakitan Dalam Negeri

17 jam yang lalu


Berita
Ini Yang Bakal Terjadi Apabila Honda-Nissan-Mitsubishi Merger

17 jam yang lalu