Demam barang klasik rupanya tengah menjangkit penggemar otomotif di Indonesia. Saat ini mobil dan motor tua secara pelan namun pasti mengalami kenaikan harga. Bahkan tak sedikit mobil lawas yang harganya meroket bahkan lebih mahal dari pada mobil baru kelas menengah. Di tengah kehebohan barang-barang sepuh ini, muncul suatu pendapat bahwa memelihara mobil tua merupakan sebuah ladang investasi baru?
“Saat ini barang tua memang sedang mengalami trend. Hampir semua mobil dan motor tua harganya terkerek naik,” terang Dicky dari bengkel Arland yang banyak menangani restorasi kendaraan tua. “Sebagai contoh, harga sebuah Land Cruiser Series 40 dalam kondisi sudah direstorasi bisa mencapai Rp 400 hingga 500 juta, tergantung kondisi dan tipe barang,” sambungnya.
Dicky melanjutkan bahwa kondisi ini pun mulai merambah mobil-mobil yang dulu dianggap biasa saja. Ia menambahkan bahwa salah satu kliennya bahkan rela merogoh kocek hingga nyaris Rp 150 juta hanya untuk meminang sebuah Toyota Kijang Super lansiran tahun 1988 dalam kondisi full orisinil dan segar.
Menyoal apakah semua mobil lawas bisa jadi investasi, baik Dicky ataupun Budiono memberikan pendapatnya. “Bisa saja mobil tua jadi investasi, tapi memang ada syaratnya. Mobil tersebut punya kondisi yang menonjol semisal orisinalitas, terawat atau kelangkaan bisa jadi daya tarik yang jadi nilai tawar tersendiri,” jelas Dicky. “Mobil yang dulu popular seperti Chevrolet Impala punya peluang untuk berlipat harganya di kemudian hari apapun itu kondisinya. Sedangkan untuk mobil yang biasa-biasa, harus punya keunggulan terutama pada kondisinya,” tutup Budiono.