Sedan belum menyerah, setidaknya demikian ungkapan yang dilontarkan oleh Mercedes-Benz di tengah-tengah fenomena SUV Craze yang semakin menyudutkan ruang gerak sedan yang dicap tidak sefleksibel dan sepraktis SUV.
Seperti dilansir carbuzz.com, Ola Kallenius chairman Mercedes-Benz menyatakan keyakinannya, bahwa pasar masih cukup ruang untuk menyiksakan pasar bagi sedan. Profil pasar sedan Three-box terutama di segmen luxury masih kokoh memegang hegemoni.
Salah satu fakta yang mendukung adalah besarnya permintaan Mercedes-Benz S Class terbaru di pasar Cina yang berhasil mengukir angka 700 unit untuk tiap bulannya.
Kita akan lihat seberapa sedan mampu bertahan di tengah badai kehadiran SUV, Crossover ataupun model lain yang lebih praktis dan juga profitable.
Sedikit mengaca pada industri otomotif Amerika Serikat. Di mana sebelum era 2000, pasar Amerika masih dijejali dengan berbagai jenis dan ukuran. Namun lambat laun pasarnya menyusut signifikan.
Bahkan Ford secara lantang hanya akan mempertahankan Mustang sebagai sedan 2 pintu dan membabat habis semua sedannya. Menyusul GM yang perlahan mulai membabat jajaran sedannya. Hanya Chrysler saja yang masih punya percaya diri dengan menyisakan sedan besar seperti Charger dan Challenger.
Menurut motortrend.com, biang kepunahan pasar sedan di Amerika tak lain adalah berpalingnya konsumen pada mobil yang lebih fleksibel dan praktis.
Dan perlu dicatat bahwa saat ini (khususnya pasar Amerika Utara) dikatakan bahwa sebuah pikap pun sudah mampu menyuguhkan kenyamanan yang cukup memadai.