Produsen asal Korea Selatan, Hyundai sudah memulai pergerakan untuk memproduksi kendaraannya di Indonesia dengan pengumumannya untuk membangun pabrik di daerah Bekasi, Jawa Barat. Lantas apakah produsen yang berasal dari negara yang sama yakni Kia, juga akan mengikuti langkah Hyundai?
Mengingat Kia saat ini dipegang oleh PT Kreta Indo Artha (KIA) yang mana merupakan anak perusahaan dari salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indoensia yakni Indomobil, tentu soal produksi lokal seharusnya tidak terlalu berat.
Foto: Markondez
"Tentu kita akan mempunyai rencana ke sana, jadi step by step," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Senin (20/1).
Jusak menyebut untuk CKD salah satu syaratnya adalah volume penjualan. Jadi untuk saat ini Jusak dan pihak APM belum bisa menjawab kapan tepatnya untuk memulai produksi lokal.
"CKD itu tergantung dengan volume, Sekali lagi kami harus dapat volume dulu. Ya kita tahu kalau satu CKD perlu 30 ribuan (volume). Ya harus ada volume dahulu baru bisa pikirin CKD," jelasnya.
Meski begitu menurut Jusak saat ini belum CKD pun tidak menjadi masalah karena Kia sendiri sudah punya pabrik di luar Indonesia, salah satunya di India yang memproduksi Kia Seltos yang baru saja meluncur di tanah air.
"Kami kan punya banyak pabrik jadi engga ada masalah," pungkasnya.
Nah, menariknya dalam keterangan tertulis yang dirilis Hyundai akhir tahun lalu mengenai pembangunan pabriknya, Kia disebut-sebut di dalamnya. Hyundai Motor saat ini mengoperasikan pabrik di delapan negara termasuk Amerika Serikat, Cina dan India.
"Pada tahun 2018, Hyundai Motor bersama produsen mobil afiliasinya, Kia Motors berhasil mecatatkan penjualan global sebanyak 7,4 juta kendaraan secara keseluruhan, menjadikan Hyundai Motor Group kelompok otomotif terbesar kelima di dunia. Penambahan pembangunan pabrik di Indonesia akan memperluas jaringan produksi global Hyundai, mengoptimalkan pasokan untuk dapat menjawab permintaan pelanggan dengan lebih baik di semua benua," tulis Hyundai dalam keterangan tertulisnya yang dirilis pada 26 November 2019.
Lantas apakah pabrik baru Hyundai di Indonesia akan dimanfaatkan untuk merakit produk Kia juga? Mungkin salah satu kunciannya adalah di volume penjualan.