Truk kerap dianggap sebagai kendaraan kasta pekerja, yang tak harus nyaman digunakan. Yang penting bisa dilecut dan menghasilkan pundi-pundi bagi pemiliknya.
Hal ini pun masih terasa hingga saat ini, namun empat dasawarsa silam kondisinya bahkan lebih buruk lagi. Tak sedikit truk yang tidak dilengkapi dengan motor starter elektrik dan harus dinyalakan dengan cara diengkol.
Masih ingat dibenak saya ketika sebuah Dodge tua dengan model starter ini coba dinyalakan dan membawa korban. Tekanan kompresi mesin berbalik dan engkol menendang tangan sang kenek, akibatnya si kenek mengalami patah tangan karena kejadian tersebut.
Teknologi elektrik starter ini awalnya dikembangkan dari mesin kasir oleh Charles F Kettering, seorang pebisnis, penemu dan insinyur yang memegang 186 hak paten, asal Dayton Engineering Laboratories Company (DELCO) di Dayton, Ohio Amerika Serikat.
Awal kehadirannya berasal dari kisah tragis yang dialami Henry Leland, pendiri Cadillac Motor Company mendatangi Kettering setelah salah satu temannya meninggal karena terpental oleh engkol starter tangan.
Penemuan Kettering ini kemudian dipasang pertama kali di Cadillac di tahun 1912 dengan model starter injak, dengan tombol khusus di lantai. Jenis starter injak ini salah satunya digunakan pada Willys MB atau Ford GPW lansiran 1941.
Baru pada 1949, starter model kunci diperkenalkan oleh Chrysler. Kehadiran starter dengan kunci inipun segera mengglobal dan digunakan oleh semua pabrikan kendaraan bermotor.
Faktor keamanan model starter kunci jadi penyebab utama ditinggalkannya model starter injak. Karena sudah beberapa kejadian model injak ini rawan terutama bagi anak-anak untuk menginjak starter dan menyalakan mesin.