Solusi kendaraan ramah lingkungan mengerucut pada model mobil elektrik. Bagi beberapa penggemar mobil antik, kehadiran sumber tenaga yang mengandalkan kinerja baterai ini justru menjadi lahan ‘mainan’ baru. Mobil-mobil kuno pun mengalami konversi dari mesin bakar menjadi motor listrik.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Rudi Susanto Raharjo pada Volkswagen Beetle lansiran tahun 77 miliknya yang sudah mengharamkan konsumsi BBM dan mengganti dengan menyedot daya listrik.
Dalam melakukan konversi, Rudi mengaku tidak menemukan kendala berarti. Perangkat utama seperti motor listrik, converter hingga baterai dapat dipesan dengan mudah di beberapa negara seperti Amerika. “Banyak ragam variable pilihan. Kita bisa pilih kapasitas baterai hingga performa motor listriknya beserta dengan aksesorisnya,” ujarnya saat kami temui di gelaran IEMS 2019.
Rudi menyontohkan bahwa VW kuning miliknya ini menggunakan baterai berkapasitas 20 kWh dan sudah dilengkapi dengan AC. Ia memberikan ancar-ancar rata-rata daya tempuhnya, di mana untuk tiap 10 kWh mampu menempuh jarak hingga 100 km.
Mobil ini masih mengandalkan girboks, differential, kaki-kaki hingga rem bawaan mobil. “Semua masih berfungsi sesuai dengan standar saya tidak mau kehilangan penampilan klasik dengan hilangnya shifter pada mobil ini,” imbuhnya.
Untuk membangun mobil ini Rudi mengaku harus rela merogoh kocek lebih dari 20 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 280 jutaan untuk motor listrik dan baterainya saja.
VW "kodok" warna kuning pucat ini butuh waktu 4 jam untuk melakukan charging hingga baterai penuh.
|
|
|