Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

Scania Resmikan Pabrik Perakitan Truk dan Bus Bulan Ini di Thailand

Berita
Selasa, 12 Februari 2019 17:30 WIB
Penulis : ZCH1708


Scania pada 22 Februari 2019 mendatang akan meresmikan beroperasinya pabrik perakitan truk dan bus terbarunya di Thailand. Fasilitas perakitan ini berlokasi di Distrik Bang Sao Thong, Samut Prakan, dan dioperasikan oleh Scania Group Thailand Co.

Dengan beroperasinya pabrik perakitan ini, Scania memproyeksikan pertumbuhan penjualan truk dan bus yang lebih tinggi lagi di pasar lokal Thailand dan juga ke pasar ekspor.

Pabrik ini didirikan dengan nilai investasi 800 juta baht dan berada di kawasan Bangkok Free Trade Zone dan merupakan pabrik hasil relokasi pabrik sebelumnya di Provinsi Chachoengsao, Thailand.

BACA JUGA

Mengutip data Bangkok Post, Rabu (6/2/2019), pabrik baru ini mempekerjakan 100 karyawan dan ditempatkan di divisi produksi dan logistik, pembelian dan riset & pengembangan. Pabrik baru ini megandalkan pasokan dari banyak supplier untuk komponen-komponen kendaraan yang dirakitnya.

Sayangnya, pihak Scania menolak menyebutkan berapa total kapasitas produksi pabrik ini. Namun disebutkan oleh Moransson dari Scania Thailand, kemampuan produksi pabrik ini mencapai di atas kapasitas produksi pabrik lama di Chachoengsao yang mencapai 600-800 unit per tahun.

Dia menyebutkan, dari pabrik ini Scania akan bisa mengekspor truk dan sasis bus ke kawasan Asia Tenggara dan Oseania. Scania juga sudah meresmikan kantor pusatnya di Thailand untuk kendali operasi bisnisya di Asia dan Oseania untuk mendukung pemasaran kendaraannya di kawasan ini.

Stefan Dorski, Managing Director Scania Siam Co., anak perusahaan Scania yang menangani penjualan produk menyebutkan, ada empat jenis produk kendaraan niaga Scania yang dipasarkan untuk market Thailand. Yakni truk, bus, mesin dan truk bekas.

Untuk penjualan bus, pihaknya optimistis bisa menjual lebih dari 700 unit truk di tahun 2019 ini setelah sebelumnya di 2018 mampu menjual 506 unit dan 466 unit di 2017.

Scania juga siap memenuhi tren meningkatnya permintaan kendaraan yang kompatibel dengan bahan bakar biodiesel B20 di Thailand. Dia menyebutkan, semua kendaraan Scania siap menggunakan BBM biodiesel B20.

"Scania memiliki pengalaman panjang dengan penggunaan biodiesel di Eropa. Kendaraan-kendaraan yang kami produksi bisa menggunakan bahan bakar ini sejalan denga visi Scania untuk menyediakan sistem transportasi yang sustainable," ungkapnya.


Tags Terkait :
Scania Pabrik Perakitan
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Berita
Produsen Truk MAN Dan DAF Stop Produksi Terkait Penyebaran Virus Corona

4 tahun yang lalu


Bus
Mercedes-Benz Siapkan Bus Baru Berbaju Karoseri Tentrem dan Laksana di GIICOMVEC 2020

4 tahun yang lalu


Berita
Penjualan Bus Babak Belur, Scania Ganti Strategi Lebih Fokus Berjualan Truk di India

5 tahun yang lalu


Truk
Scania Luncurkan Truk G410 CNG Euro 6 Pertama untuk Pasar Thailand

5 tahun yang lalu


Berita
Scania Resmikan Pabrik Perakitan Truk dan Bus Bulan Ini di Thailand

5 tahun yang lalu


Berita
Tahun Ini Scania Akan Resmikan Pabrik Perakitan Truk dan Bus di Thailand

6 tahun yang lalu


Berita
Ericsson Perkenalkan Jaringan 5G Di Indonesia Sebagai Pondasi Awal Mobil Otonom

7 tahun yang lalu


Berita
Virus Corona Merebak, Scania Eropa Stop Operasi

4 tahun yang lalu


Terkini

Truk
Apa Itu Truk eTopas SuperPanther ?

5 jam yang lalu


Berita
Keluarkan Rp 70 Miliar, Mazda Bangun Training Center Di PIK 2

6 jam yang lalu


Berita
Hyundai New Tucson Hybrid Terendus Masuk Indonesia. Pake Mesin Santa Fe

6 jam yang lalu


Berita
Maxus Mifa 7 Dan Mifa 9 Resmi Diperkenalkan, Belum Ada Harga Jualnya

7 jam yang lalu


Berita
Pramudi Angkot Kecebur Sungai Akan Ditindak Tegas

16 jam yang lalu