PT Pertamina (Persero) diam-diam sudah memasarkan B30 sejak November 2019 lalu. B30 merupakan bahan bakar solar dengan 30 persen campuran Fatty Acid Methyl Ester (FAME), yang berasal dari minyak kelapa sawit. Bahan bakar ini ditujukan bagi kendaraan diesel yang biasanya mengonsumsi bahan bakar solar seperti truk dan bus.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, Pertamina siap menyukseskan program B30 yang menjadi progam strategis Pemerintah di tahun 2020. Menurut Nicke beberapa daerah yang telah mendapat penyaluran bahan bakar B30 dari Pertamina adalah TBBM Medan Sumatera Utara, Kilang Plaju Sumatera Selatan.
Kemudian, TBBM Panjang Lampung, TBBM Plumpang DKI Jakarta, TBBM Balikpapan Kalimantan Timur, TBBM Rewulu Yogyakarta, TBBM Boyolali Jawa Tengah dan Kilang Kasim Papua. "Pertamina telah menyiapkan 28 TBBM sebagai titik simpul pencampuran B30, yang nantinya akan disalurkan ke seluruh SPBU millik Pertamina di seluruh Indonesia," kata Nicke.
Program B30 ditargetkan bisa mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 14,25 juta ton C02 selama tahun 2020. Program B30 juga ditargetkan dapat menyerap tenaga kerja tambahan hingga 1,29 juta orang.
Presiden Jokowi sudah meresmikan dijalankannya program Biodiesel 30 persen (B30) di SPBU Pertamina COCO No 31.128.02 MT Haryono Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019) dari sebelumnya dijadwalkan mulai Januari 2020.
Menurut Jokowi, program B30 akan memberikan sumbangan yang sangat besar bagi negara berupa devisa sekitar Rp 63 trilliun.
Manfaat lainnya, program B30 bisa menekan impor BBM dan menciptakan permintaan domestik terhadap produk CPO yang sangat besar dengan multiplier effect bagi 13,5 juta petani perkebunan kelapa sawit. Diproyeksikan, awal 2020 seluruh jaringan SPBU Pertamina sudah menyediakan bahan bakar B30.