General Motors (GM) secara resmi menyatakan bahwa kegiatan jual beli produk Chevrolet di Indonesia berhenti pada penghujung Maret tahun depan. Kendati demikian, pihak Chevrolet menyebutkan masih akan memberikan layanan kepada pelanggan Chevrolet dalam bentuk garansi dan purna jual.
Tentunya peristiwa ini mengingatkan pada merek asal Amerika Serikat yang juga hengkang dari Indonesia beberapa waktu silam, yakni Ford. Nah, kami akan memaparkan pada Anda beberapa hal yang jadi perbedaan antara hengkangnya Chevrolet dan Ford.
Berikut adalah sejumlah perbedaannya:
- KEPASTIAN. Saat Chevrolet Indonesia menyatakan secara resmi kabar buruknya terhadap eksistensinya di Indonesia, mereka juga menyatakan bahwa setelah Maret 2020 tetap menyediakan pelayanan after sales di Indonesia. Sedangkan Ford saat mengumumkan tutup ia tak memberi kepastian apapun.
- ALASAN MASING-MASING. “Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan,” kata Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara. Begitulah kira-kira alasan Chevrolet harus menyudahi bisnisnya. Sementara Ford saat hengkang pada 2016 silam tidak memberikan keterangan sama sekali.
- AGEN PEMEGANG LAYANAN PURNAJUAL. Saat Ford hengkang, layanan purnajualnya dipindah tangankan ke RMA Group. Sedangkan untuk merek Chevrolet tetap ditangani oleh General Motors (GM).
Setelah perbedaannya, kami pun akan mengungkapkan beberapa persamaan Chevrolet dan Ford hengkang di Indonesia
1. JUMLAH MODEL YANG DIJUAL TERAKHIR. Sebelum menyatakan diri tutup, Chevrolet memasarkan 4 model saja di Indonesia, yakni Trax, Trailblazer, Colorado dan Spark. Sama dengan Ford yang memasarkan modelnya yang berjumlah 4 juga, yakni Fiesta, Ecosport, Everest, dan Ranger.
2. TAK LAGI JUAL MODEL BARU. Baik Ford maupun Chevrolet, keduanya tak lagi memasarkan model barunya di Indonesia.