Hyundai Motor Group, perusahaan pusat pabrikan mobil asal Korea Selatan, mempersiapkan diri dalam menghadirkan solusi mobilitas masa depan lewat mobil terbang. Senin lalu (30/9), mereka resmi meluncurkan divisi yang didedikasikan untuk 'mobilitas udara perkotaan'. Melansir Nikkei Asian Review, bidang ini difokuskan untuk menghadirkan layanan seperti pengiriman barang berbasis drone dan taksi udara nirawak.
Hyundai terbukti tidak setengah-setengah dengan proyek ini. Mereka 'membajak' Shin Jaiwon, Associate Administrator National Aeronautics and Space Administration alias NASA, untuk mengepalai divisi ini. Shin sendiri telah 11 tahun menjadi bagian tim riset dan pengembangan strategi aeronautika NASA. Teranyar dia memimpin direktorat misi penelitian aeronautika di badan penerbangan dan antariksa Amerika Serikat itu.
Foto : Brian
"Tim baru di Hyundai ini akan mengembangkan inti teknologi yang akan menjadikan perusahaan ini penggerak dalam mobilitas udara perkotaan, sektor yang diharapkan akan berkembang menjadi pasar senilai 1,5 triliun dolar Amerika Serikat dalam 20 tahun ke depan," ujar Shin dikutip masih dari Nikkei.
Pengumuman dibentuknya divisi baru ini, hanya satu minggu setelah Hyundai mengumumkan kerja sama dengan perusahaan solusi mobilitas asal Irlandia, Aptiv. Usaha patungan ini bernilai 4 miliar dolar Amerika Serikat dengan investasi masing-masing perusahaan sebesar 50 persen.
Dengan ini Hyundai meramaikan persaingan mobil terbang masa depan yang sudah diisi oleh Uber, Airbus, dan Boeing. Dua perusahaan pesawat terbang yang disebutkan terakhir kabarnya akan meluncurkan layanan tahun 2020 mendatang. Sementara Uber masih akan melakukan uji coba tahun depan dan rencanya akan memebuat 'penerbangan dalam kota' komersial pada 2023.