Salah satu langkah PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) untuk memperkuat posisinya di kancah persaingan industri otomotif Indonesia adalah dengan melakukan ekspor perdana Isuzu Traga dengan tujuan Filipina (12/12). Perihal ini justru bisa membuat penggemar 'legenda hidup MPV' yakni Isuzu Panther gigit jari.
Pasalnya mobil yang di-rename jadi Isuzu Traviz di pasar Filipina ini menggunakan mesin dengan kode 4JA-1 turbo diesel dan menggunakan transmisi manual 5 percepatan. Jenis mesin yang sama dengan yang digunakan Traga atau Panther di Tanah air. Namun tentu mesin tersebut lebih ramah lingkungan. Sebab ada ada perbedaan sama sekali.
“Mesin yang digunakan memang sama, namun untuk memenuhi syarat emisi di sana yang sudah menganut standar Euro 4, maka dilakukan upgrade menjadi mesin dengan sistem commonrail,” terang Rodko Purba, Division Head Technical & Plant PT Isuzu Astra Motor Indonesia saat ditemui di Karawang, Kamis lalu (12/12).
Menurut penuturan Rodko, mesin ini dikembangkan di Indonesia dengan mengambil berbagai komponen utama dari mesin sejenis yang dipasarkan di domestik.
Dari hasil penelusuran, kedua mesin ini memiliki output tenaga dan torsi yang hampir sama. Sebagai data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan rilis spesifikasi dari Isuzu Indonesia dan Isuzu Filipina, terdapat perbedaan ada capaian performanya.
Isuzu Traga Indonesia menggunakan mesin 4JA-1 L turbo direct injection denagn luapan daya 80 PS/3.500 rpm dan torsi 191 Nm/1.800 rpm. Sedangkan pada Travis dengan mesin 4JA-1 CRD mengerek angka 78 ps/3.900 rpm dan torsi 176,5 Nm/1.800 rpm.
Walau sedikit di bawah versi Indonesia, namun versi Filipina ini sangat dimungkinkan lebih ramah lingkungan dan efisien. Padahal salah satu isu yang menghinggapi Isuzu Panther adalah emisinya itu sendiri. Mesin panther yang tak ramah lingkungan disebut-sebut sebagai salah satu ganjalan mobil berjuluk Si Raja Diesel ini tak berkembang dari sisi produk.
Andai saja mesin Traga versi ekspor bisa dijejali ke Panther. Halo, Isuzu Indonesia?