Sebuah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) PO Sriwijaya terperosok ke jurang di Jalan Lintas Pagar Alam-Lahat di kilometer 9, Dusun Plang Kenidai Kelurahan Plang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan, Senin malam (23/12) sekitar pukul 23.15 WIB.
Berdasar keterangan resmi Polres Pagar Alam, kejadian ini merupakan kecelakaan tunggal. Bus Sriwijaya bernomor polisi BD 7031 AU yang dikemudikan Fery, menabrak dinding penahan tikungan Lematang Indah.
Pengemudi gagal mengendalikan setir, sehingga bus kemudian meluncur ke jurang dengan kedalam kurang lebih 150 meter. Bangkai bus kemudian terdampar di dasar aliran Sungai Lematang. Akibat kejadian ini, hingga Selasa siang, sebanyak 26 orang penumpang meninggal dan belasan luka-luka. Kerugian materil akibat kecelakaan ini ditaksir sekitar Rp 170.000.000.
Mayoritas Naik dari Bengkulu
Menurut keterangan Rita, dari perwakilan PO Sriwijaya di Bengkulu, seperti dikutip dari Warta Prima, mayoritas penumpang yang menjadi korban naik dari pool bus di Bengkulu sebanyak 27 orang.
“Sebanyak 17 penumpang naik dari Kota Bengkulu, 10 penumpang naik dari Bengkulu Utara, beberapa penumpang lainnya naik di jalan,” ujar Rita, saat ditemui di loket PO Sriwijaya Expres, Bengkulu, Selasa (24/12).
Rita menyatakan, terkait insiden ini, manajemen PO bus sudah berkomunikasi dengan Jasa Raharja Bengkulu dan Pagar Alam. Hingga Selasa siang, sudah 6 keluarga korban yang mendatangi manajemen PO Sriwijaya di Sentiong.
“Tinggal 3 lagi yang belum datang ke loket ini untuk mengecek status penumpang,” ungkap Rita. Prihatin atas musibah ini, Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan sudah mengirimkan armad ambulans Pemkot Bengkulu untuk membantu proses evakuasi para korban. Proses evakuasi melibatkan tim SAR gabungan terdiri dari Rescue Pos SAR Pagar Alam, Polres Pagar Alam, Satpol PP Kota Pagar Alam, BPBD Kota Pagar Alam, Tagana Kota Pagar Alam serta 10 mobil ambulans dari Pemkot Bengkulu.