Setelah resmi dijual sejak Maret 2018 lalu, kali ini kami mendapat kesempatan untuk menjajal langsung SUV lansiran Tiongkok, DFSK Glory 580 di jalanan umum. Walau secara dimensi lebih besar, namun SUV rakitan Cikande, Banten, ini memposisikan diri untuk bersaing dengan Toyota Rush dan Daihatsu Terios sebagai SUV kecil berkapasitas 7 penumpang.
Kami pun memulai perjalanan dari Stasiun Purwakarta, Jawa Barat dan langsung mengarah ke tol Cipularang untuk bergerak menuju Bandung. Impresi pertama kami langsung tertuju pada kualitas interiornya yang terbilang baik.
Memacu Glory 580 di tol Cipularang yang berbukit membuat kami harus terus menekan pedal gas dalam-dalam. Kenyataannya, mesin 1.500 cc dengan teknologi pemampatan udara alias turbo miliknya terasa kurang walau sudah didukung oleh transmisi CVT yang bertugas menyalurkan tenaga sebesar 150 dk dan torsi 220 Nm.
Respons transmisi CVT yang diusung memang tak cekatan layaknya AT konvensional, ia lebih mengutamakan kenyamanan untuk pengendaranya dengan menjamin kehalusan penghantaran tenaganya. Dalam urusan kenyamanan mobil ini patut diacungi jempol, tapi jika Anda lebih banyak menghadapi rute yang penuh tanjakan curam, ada baiknya untuk memilih varian bertransmisi manual.
Namun, bantingan suspensi SUV Tiongkok ini tergolong empuk dan dapat memberikan kenyamanan baik ketika melibas ruas tol Cipularang yang bergelombang dan berlubang di beberapa titik. Sayangnya SUV ini memang tidak didesain untuk dapat memberikan kesenangan mengemudi yang baik dan lebih menonjolkan sisi kenyamanan.
DFSK Glory 580 ditawarkan dalam dua pilihan varian, yakni Comfort dan Luxury yang masing-masing dibekali opsi transmisi manual 6 percepatan atau CVT. Ia dijual mulai dari Rp 245,9 juta hingga Rp 308 juta untuk varian tertingginya.
Kabarnya mobil ini akan bertambah dua varian lagi yang diposisikan sebagai tipe terendah dengan harga kisaran Rp 220 juta dan tipe tertinggi Rp 350 juta. Belum dapat dipastikan soal kemunculan dua tipe tambahan DFSK Glory 580 ini.