Kehadiran mobil baru dari kubu Wuling yang masuk kelas dengan penguasa Daihatsu Gran Max diproyeksi akan membuat seru kompetisi tahun depan. Pihak Daihatsu Indonesia pun angkat bicara mengenai musuh baru jagoannya itu.
"Tahun ini kami cukup puas dengan performa penjualannya Gran Max. Karena sektor industri tumbuh dan penjualan otomatis bagus. Saya yakin tahun depan bisnis pembangunan akan semakin bagus lagi, lebih gencar lagi, maka kami berharap penjualan Gran max lebih bagus, baik yang Blind Van dan MPV kalau bisa meningkat, ujar Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation yang kami temui di Ambon, Maluku, pekan lalu.
Pabrikan berlogo D ini bahkan tak gentar dengan kedatangan musuh baru Gran Max MPV dan blind van. Latar belakang Wuling sebagai pemain baru di tanah air memang cukup menjadi tantangan tersendiri bagi merek asal Tiongkok tersebut.
"Soal ada pemain baru masuk di situ ya tidak apa-apa, karena bagi kami Daihatsu Gran Max Punya brand image yang cukup kuat di segmen itu. Ya silakan saja kompetitor masuk itu jadi pilihan baru buat konsumen. Kami tidak ada masalah," tukas Hendrayadi.
Wuling sendiri belum berani menyebut target penjualan Formo pada awak media ketika peluncurannya beberapa pekan lalu. Namun kenyataannya, penjualan Gran Max baik MPV maupun blind van pertumbuhannya jauh di bawah versi pick up-nya.
Dalam data penjualan yang dirilisi PT Astra Daihatsu Motor, selama Januari sampai Oktober 2018, Gran Max (non pick up) terjual secara retail sebanyak 13.157 unit. Sedangkan pada periode yang sama, versi pick up-nya terjual 34.434 unit!
Namun angka di atas mengalami kenaikan. Periode Januari-Oktober 2017, Gran Max non pick up terjual sebanyak 10.815 unit. Artinya, yang punya penjualan fantastis adalah Gran Max pick up saja, kelas yang tak dimasuki Wuling.
Hendrayadi tak bisa menjawab 'ya' atau 'tidak' ketika ditanya 'apakah penjualan Gran Max akan terus tumbuh?'. "Saya bilang penjualannya bagus. Karena tergantung situasi ekonomi juga ya," kata Hendrayadi.