Kehadiran Daihatsu Sirion generasi terbaru disebut sebagai jawaban atas permintaan konsumen. Usaha Daihatsu Indonesia pada perubahan besar Sirion rupanya juga sebagai bentuk "survival" di segmen yang cenderung tak menggairahkan.
"Pasar city car low semakin kompetitif. Jumlah pemain yang tadinya hanya delapan di 2016, sekarang meningkat menjadi sebelas dan pasarnya tidak terus naik," ungkap Pradipto Sugondo, Research & development division head PT ADM (13/2).
Untuk tetap bertahan di segmen ini, Daihatsu pun memberikan jurus yang dianggap jitu pada Sirion. Dari hasil survey dan riset yang dilakukan PT ADM, Pradipto menyebut ada beberapa alasan kenapa customer membeli beli city car; irit bahan bakar, kenyamanan, performance kemudian desain. "Tapi ternyata ada permintaan baru," imbuhnya.
"Costumer city car sekarang juga mengharapakan adanya keselamatan yang lebih baik dari sebelumnya," seru Pradipto. Hal ini terbukti langsung saat melihat All New Sirion yang semakin banyak piranti keselamatannya.
Mulai dari rem ABS, EBD, VSC, lampu utama dengan leveling adjuster, VSC, traction control sampai penggunaan batang stabilzer di kaki-kaki depan dan belakang.
Bicara segmen city car, dalam slide presentasi yang disajikan PT ADM, beberapa musuh All New Sirion adalah Proton Iriz, Suzuki Ignis dan Baleno. Di segmen ini, Daihatsu menargetkan pembeli Sirion adalah dari golongan usia muda yang baru meniti karir dan keluarga muda.