Xpander yang resmi menjadi mobil operasional maskapai Garuda Indonesia menjadi goresan sejarah positif Mitsubishi Indonesia. Bukan cuma karena jumlah Xpander yang digunakan sangat banyak, namun sekaligus jadi momentum ditendangnya Honda Mobilio yang sudah bertahun-tahun diandalkan Garuda.
Tapi faktanya, Garuda Indonesia tidak membeli ratusan Xpander tersebut dari Mitsubishi. Namun maskapai ini menggunakan sistem sewa untuk menghadirkan LMPV model baru ini.
Berikut adalah fakta-fakta yang kami himpun mengenai bergabungnya Xpander di dalam tubuh Garuda Indonesia:
1. Pada tahap pertama di Oktober 2018 baru sebanyak 119 unit Xpander yang beroperasi. Baru pada tahap kedua di Desember 2018, sebanyak 282 unit telah diserahkan.
2. Xpander yang digunakan adalah varian GLS bertransmisi manual dengan warna Sterling Silver Metallic.
3. Unit yang diserahkan pada tahap kedua ini akan digunakan sebagai kendaraan operasional dan unit shuttle transportasi untuk awak kabin Garuda Indonesia di area Jabodetabek dari tempat tinggalnya menuju ke bandara.
4. Direktur Utama Garuda Indonesia berniat memakai Xpander juga untuk beberapa maskapai afiliasinya, yaitu Citilink dan Sriwijaya Air yang belum lama ini operasionalnya telah diambil alih.
5. Pengadaan Xpander ini dilaksanakan oleh PT Aerotrans Services Indonesia. Namun anak perusahaan Garuda Indonesia ini menerapkan sistem sewa dari PT Bengkalis Kuda Laut dan PT Universal. Sementara jaringan dealer yang menyuplai Xpander tersebut adalah Nusantara Group.
6. Karena Garuda Indonesia mau Citilink dan Sriwijaya Air juga menggunakan Xpander, maka jumlah total Xpander yang harus disuplai bisa mencapai 1.100 unit.
7. Honda Mobilio masih digunakan sampai saat ini dengan komposisi yang semakin berkurang seiring masuknya Xpander sebagai pengganti.
"Kalau Mitsubishi bisa langsung menyuplai Xpander sesuai jumlah yang kami butuhkan maka besok pun bisa saya ganti itu Mobilio," ujar Ari Askhara, Direktur Utama Garuda Indonesia (11/12).