Fiat Chrysler Automobiles (FCA) saat ini sedang mengalami defisit keuangan secara grup dan menumpuk utang. FCA menutup 2016 ini dengan utang tak kurang dari 7 miliar dollar AS atau setara Rp 93,9 triliun.
Menurut yang diberitakan Forbes (27/12), performa penjualannya sepanjang tahun 2016 tidak membantu kondisi keuangan akibat recall yang sudah dilakukan dengan jumlah cukup besar. Terlebih recall yang dilakukan juga menimbulkan denda dari regulator pemerintah Amerika Serikat. Ditambah lagi biaya yang harus ditanggung perusahaan untuk memberikan kompensasi ke konsumen.
Reuters
Sergio Marchionne sebagai pemimpin dari FCA padahal sudah mengubah fokus perusahaan dengan mengikuti tren yang lebih menggemari segmen SUV dan truk yang dilahirkan lewat merek Jeep dan RAM. Bentuk lainnya yang dilakukan juga menghentikan produksi sedan kecil dan medium seperti Dodge Dart dan Chrysler 200. Ternyata langkah ini pun juga tidak membantu perusahaan.
Di lain sisi, FCA sebetulnya berkesempatan meraup untung dengan akan hadirnya Alfa Romeo Stelvio dan SUV pertama Maserati bernama Levante. Kedua mobil itu memberikan peluang untuk menarik minat konsumen di luar Italia.
Volkswagen Group sempat dikabarkan berminat membeli Alfa Romeo sebagai salah satu portofolio merek mereka. Namun hal tersebut direncanakan sebelum perusahaan Jerman itu terlilit skandal emisi diesel.