Aliansi terbaru antara Renault, Nissan, dan Mitsubishi baru saja mengumumkan rencana kerja sama untuk enam tahun mendatang. Rencana kerja tersebut dikatakan sebagai strategi bernama "Alliance 2022" yang berisi berbagai macam tujuan.
Mulai dari pengembangan teknologi dan platform pada mobil baru, peluncuran 12 mobil listrik, 40 mobil autonomous, hingga pengurangan (bila tak bisa disebut efisiensi) biaya produksi.
"Rencana ini akan mendorong pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan, kami bermaksud mewujudkan pertumbuhan sinergi, dengan tiga perusahaan otonom bekerja sama dengan efisiensi satu perusahaan. Dengan Aliansi 2022, kami akan membuktikan bahwa kita akan tumbuh dan tampil bersama tiga perusahaan atau lebih," ujar Carlos Ghosn selaku CEO dari aliansi ini yang dikutip dari Autocarpro.
Berikut isi dari rencana “Aliansi 2022”:
- Pengembangan platform umum termasuk untuk kendaraan listrik (EV) berdasarkan arsitektur Common Module Family (CMF).
- Mitsubishi Motors mendapat akses menggunakan CMF dan memanfaatkan powertrain umum pada 2020.
- Pengenalan platform EV pada 2020 dengan estimasi 70 persen akan diguakan pada kendaraan EV di 2022.
- Pengenalan teknologi baterai dan motor listrik baru pada 2020 untuk digunakan oleh anggota aliansi.
- Peluncuran 12 mobil listrik pada 2020.
- Penurunan biaya pembuatan baterai hingga 30 persen pada 2020.
- Pengenalan teknologi pengisian baterai dengan teknologi baru yang memiliki kecepatan lebih tinggi, yakni 15 menit pada 2022.
- Adopsi teknologi PHEV milik Mitsubishi untuk kendaraan besar pada 2022.
- Pengenalan platform cloud umum untuk mengelola semua data antarmuka.
- Pengenalan sistem infotainment dan sistem konektivitas yang umum.
Untuk 12 kendaraan yang akan diluncurkan di antaranya terdiri dari tiga mobil listrik. Mulai dari Nissan Leaf 2018 yang diprediksi akan meluncur dalam waktu dekat, kemudian Renault Zoe EV dan Mitsubishi Outlander dengan teknologi plug-in hybrid.
Selain itu, pada 2022, ditargetkan bakal ada lebih dari sembilan juta mobil akan dilahirkan menggunakan empat platform baru yang digunakan bersama anggota aliansi. Akan ada juga rencana lain yaitu memproduksi 40 mobil autonomous dan robot dengan tingkat teknologi yang berbeda.