Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

Impor Ban Diperketat, Pengusaha Angkutan Truk Keluhkan Kelangkaan Ban Radial di Pasar

Berita
Sabtu, 1 April 2017 08:00 WIB
Penulis : ZCH1708


Pengusaha angkutan truk dan jasa logistik mengeluhkan langkanya pasokan ban radial untuk truk di pasar. Hal itu membuat pengusaha angkutan barang dan logistik kesulitan
melakukan penggantian ban truk di jajaran armadanya.

Kyatmaja Lookman, pemilik perusahaan angkutan dan ekspedisi Lookman Djaja Kamis (30/3/2017) mengatakan, sejak beberapa bulan terakhir perusahaannya sulit mendapatkan pasokan ban radial untuk kebutuhan sekitar 300-an armada truknya.

BACA JUGA

Padahal, ban radial banyak diimpor dari luar negeri karena produsen ban lokal belum mampu memproduksi ban radial untuk truk.

"Selama ini ban radial memang dipasok dari luar negeri. Rata-rata dari merk India dan China," ungkap Kyatmaja Lookman yang juga Wakil Ketua Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (DPP Aptrindo) ini.

istimewa

Kebijakan pengetatan impor ban dari luar negeri ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI nomor 77/M-DAG/PER/11/2016 tentang Ketentuan Impor Ban.

Aturan ini efektif mulai berlaku 1 Januari 2017. Dia khawatir, jika kelangkaan pasokan ban ini tetap terjadi seperti sekarang, kelangsungan usaha transportasi bisa terancam mengingat saat ini diperkirakan ada sekitar 6,2 juta kendaraan komersial di Indonesia. Dia menuding kebijakan memperketat impor ban ini karena lobi produsen ban dalam negeri. 

Keluhan serupa juga disampaikan Wakil Ketua DPD Aptrindo Jawa Tengah, Bambang Widjanarko. Dia mengatakan, Pemerintah memang berhak menertibkan aktivitas impor ban demi melindungi dan menyelamatkan industri ban dalam negeri.

Namun pihaknya meminta kepada Pemerintah agar mendorong produsen ban nasional makin mandiri, tidak selalu bergantung pada proteksi pemerintah.

istimewa

Dia menambahkan, produsen ban dalam negeri seharusnya meningkatkan kualitas produknya demi dapat bersaing dengan produk dari luar negeri karena perdagangan bebas membuat pasar Indonesia menjadi terbuka.

"Jangan sampai kebijakan penertiban impor ban ini membuat pengusaha truk kebingungan mencari ban," katanya.

Karena harga ban impor yang naik akibat kebijakan ini, pengusaha harus menghitung ulang lagi harga sewa angkut muatan dalam rupiah per kilometernya dengan menggunakan ban yang tersedia di pasar saat ini, yakni jenis bias yang daya tempuhnya lebih terbatas.
 


Tags Terkait :
Ban Radial Impor Ban Truk Kyatmaja Lookman Aptrindo
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Serba-Serbi Berkendara Di Musim Hujan
Artikel Terkait

Berita
Impor Ban Diperketat, Pengusaha Angkutan Truk Keluhkan Kelangkaan Ban Radial di Pasar

7 tahun yang lalu


Berita
Ban Ada Masa Kadaluarsanya? Mitos Atau Fakta? Ini Penjelasan Dari Ahlinya

1 hari yang lalu


Berita
Hino Rilis PRIMECAB L, Targetkan Komuter Dunia Perhotelan

1 bulan yang lalu

Berita
PT Gajah Tunggal TBK Boyong Ban-Ban Baru Di GIIAS 2024

3 bulan yang lalu


Berita
55 Brand Otomotif Ramaikan GIIAS 2024, Berikut Jadwal, Tiket Dan Cara Ke Sana.

4 bulan yang lalu


Berita
Delium Velocita DTX Ban Andalan Drifter Dengan Harga Mulai Rp 800 Ribuan

4 bulan yang lalu

Bus
Hino Makin Ekspansif Di Sumatera

11 bulan yang lalu


Berita
Mulai Rp 1 Jutaan, Berikut Pilihan Ban Mobil Berbagai Merek untuk Toyota Fortuner

1 tahun yang lalu


Terkini

Truk
Luar Biasa, Truk Rem Blong Minta Darah Lagi !!

51 menit yang lalu


Berita
Neta Tambah Dealer di Jakarta, Bangunanya Bekas Prestige Motorcars di Pluit

11 jam yang lalu


Berita
MUF GJAW 2024 Akan Jadi Tempat Ideal Untuk Belanja Mobil Baru

13 jam yang lalu


Berita
GALERI: Hyundai Tucson (20 FOTO)

15 jam yang lalu


Berita
Hyundai New Tucson Resmi Hadir Di Indonesia, Termahal Rp 743 Juta

16 jam yang lalu