General Motors membuat langkah radikal baru dalam merestrukturisasi kegiatan operasionalnya internasionalnya dengan menonaktifkan penjualan Chevrolet di India dan Afrika Selatan. Padahal di kedua negara tersebut Chevrolet memiliki pabrik produksi mobil yang aktif.
Menurut yang diberitakan Carscoops (18/5), pabrik GM yang ada di India hanya untuk memproduksi mobil-mobil yang akan diekspor. Sedangkan pabrik GM yang ada di Afrika Selatan kegiatan operasionalnya akan dialihkan kepada Isuzu Motors.
CHEVROLET
Langkah-langkah GM dalam menonaktifkan merek Chevrolet akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2017 ini dan alasan GM melakukan ini adalah untuk memfokuskan modal dan sumber daya peluang bisnis lain yang diharapkan memberikan hasil balik yang lebih besar.
“Dengan selalu berubahnya perindustrian, kami akan melakukan transformasi bisnis untuk menjadikan GM sebagai perusahaan yang lebih fokus dan disiplin.” Ungkap Mary Barra selaku CEO GM dalam sebuah pernyataannya yang diplomatis.
“Secara global, kami sekarang berada di pasar yang tepat untuk mendorong profitabilitas, memperkuat kinerja bisnis kita dan memanfaatkan peluang pertumbuhan untuk jangka panjang. Kami akan terus mengoptimalkan pasar operasi berdasarkan pasar untuk lebih meningkatkan daya saing dan basis biaya.”tegas Mary.
Menurut data yang pernah disampaikan oleh Reuters, GM India dan Afrika Selatan hanya mampu mencatatkan penjualan sebesar 49.000 unit. Dengan penjualan yang sangat kecil ini langsung terlihat jelas mengapa GM lebih memilih untuk tidak lagi berpartisipasi di pasar tersebut, dan ternyata itu diprediksi membuat GM bisa menghemat 100 juta dolar AS per tahun.