Beberapa warga Kudus, Jawa Tengah mengalami kerusakan pada mobilnya setelah mengisi bensin di SPBU Pertamina Jl. Ahmad Yani sepekan ini. Mereka menduga bahan bakar yang dijual di SPBU tersebut bermasalah.
Tak hanya para pemilik mobil pribadi, mobil pelat merah sejumlah pejabat Pemkab Kudus pun mengalami masalah serupa setelah mengisi bahan bakar Pertamax di SPBU ini. Diduga bahan bakar non-subsidi yang dikonsumsi bermasalah.
“Banyaknya laporan yang masuk mengenai kerusakan mesin mobil warga dan mobil dinas Pemkab, termasuk mobil saya, membuat kami melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU tersebut,” ungkap Sudiharti, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disdagsar) seperti yang dilansir koran Sindo.
Pihaknya langsung melakukan sampling bahan bakar, pengurasan isi bahan bakar di tanki timbun dan mengecek kondisi tanki. Pengelola pun, Joko Santoso mengakui bahwa Pertamax yang dijual di SPBU tersebut tercampur air. “Petugas kami lalai dalam menutup inlet tangki timbun. Saat hujan deras, air pun menerobos masuk ke dalam tanki stok bahan bakar tersebut,” jujur Joko.
Tak ingin dicap lepas tangan terhadap konsumen, pihaknya berjanji untuk bertanggung jawab dengan ikut menanggung sebagian biaya perbaikan. “Syaratnya pemilik kendaraan harus bisa melampirkan daftar kerusakan dari bengkel dan menunjukkan struk bukti pembelian bahan bakar saat mengajukan klaim,” tambah Joko. Pengelola SPBU tersebut akan membantu memberikan uang guna perbaikan sebesar 20% hingga 25% dari total tagihan.