Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta Jepang untuk menambah basis produksinya di Indonesia. Baginya tak adil jika pabrik mobil dan komponen pendukungnya lebih banyak di Thailand yang konsumennya sebenarnya tak sebesar di Tanah Air.
“Secara khusus, saya minta Jepang tidak tanggung-tanggung dalam berbisnis otomotif di Indonesia. Selain meneruskan aktivitas industri dan investasi, juga mesti membangun industri komponen," jelas Saleh yang dlansir dari Antara.
Hal tersebut diutarakan Menperin dalam pertemuannya dengan Ogawa Hiroshi, Gubernur Perfektur Fukuoka, Jepang di Jakarta (1/2). Pemerintah Indonesia, Saleh menekankan, mendukung langkah Jepang selama ini yang terus menjalin kerja sama dan menanamkan modal di Indonesia. Saleh juga memaparkan, populasi kelas menengah di Indonesia mencapai 80-90 juta dari total penduduk 250 juta jiwa, di mana angka ini lebih besar dari total penduduk Thailand yang sekira 60 juta jiwa.
Namun di lain pihak, kami pernah berbincang dengan beberapa petinggi pabrikan mobil yang berbasis di Thailand. Bagi mereka tak ada masalah membangun pabrik di Indonesia karena secara ekonomis juga mendukung, serta ongkos tenaga kerja pun mirip Thailand. Tapi alasan utama mereka lebih berani membangun pabrik di Thailand adalah kepastian regulasi dari pemerintahnya. Tidak serta merta berganti aturan tiap pergantian rezim, seperti yang ditakutkan terjadi di Indonesia.