Pemerintah Indonesia makin serius dalam pengembangan industri mobil listrik. Buktinya melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersiap meresmikan Indonesia Battery Corporation (IBC).
Rencananya, perusahaan yang bergerak pada pengelolaan industri baterai tersebut akan diresmikan pada Jumat (26/3) sore nanti. Peluncuran tersebut akan langsung dihadiri oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dan pemangku kepentingan lainnya.
IBC sendiri akan bergerak dari sektor hulu hingga hilir dari industri baterai kendaraan listrik di tanah air. Mulai dari pertambangan nikel sebagai bahan baku utama baterai, smelter, pabrik dan lainnya
Sedangkan mitra potensial yang bisa diajak berinvestasi juga terbuka untuk asing. Di mana Cina, Korea Selatan, Amerika Serikat hingga Eropa dapat masuk menjadi mitra IBC.
Rencana hadirnya IBC sebenarnya sudah lama tercium. Pasalnya sederet menteri kabinet Indonesia Maju sempat mengemukakan potensi besar Indonesia sebagai produsen utama baterai kendaraan listrik global.
Salah satunya lewat lawatan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwan ke Jepang beberapa waktu lalu yang menyatakan potensi investasi kendaraan listrik dari pabrikan mobil di sana.
"Ini sangat penting di mana kita punya (kandungan) nikel yang cukup besar. Tak bisa dihindari, keniscayaan Indonesia harus siap masuk elektrifikasi. Salah satunya produksi baterai. Sehingga industri ini bisa dinikmati bangsa kita sendiri," katanya.