Untuk meningkatkan layanan kepada warga DKI Jakarta penyandang cacat dan difabel, manajemen Transjakarta meluncurkan halte bus Transjakarta yang ramah terhadap difabel.
Proyek halte ramah difabel ini dimulai dengan mengubah konsep halte Transjakarta di Balaikota. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meninjau langsung halte ramah difabel ini Rabu (19/10) lalu.
"Kami sedang melakukan pembenahan semua fasilitas agar dapat memberikan pelayanan yang setara bagi seluruh kalangan masyarakat termasuk difabel," kata Budi Kaliwono.
Yang menarik, halte ramah difabel ini juga dilengkapi dengan toilet. Pengguna Transjakarta bisa memanfaatkan toilet tersebut dengan biaya sekali pakai Rp 2 ribu. Caranya dengan cukup melakukan tapping ke mesin tapping dengan menggunakan kartu Transjakarta.
Untuk penyediaan fasilitas toilet ini, Budi Kaliwono mengatakan pihaknya sedang melakukan penjajakan dengan vendor swasta. Nantinya akan dipilih metode kerjasamanya, apakah akan melakukan pengadaan sendiri unit toiletnya ataukah pengadaannya disiapkan oleh mitra swasta.
Untuk toilet di Halte Balaikota yang saat ini jadi pilot project-nya, Budi Kaliwono menyatakan pihaknya menggandeng partner bisnis. Investasi dan operasional toilet dibiayai dari iklan yang dipasang di toilet tersebut.
"Kami sedang mengembangkan sistem tap in dalam penggunaan toilet ini untuk mendukung cashless society," katanya.
Sebagai upaya sosialisasi, pemakaian toilet sampai dengan 31 Oktober ini masih gratis.
Catnya Hijau
Oh ya, halte busway Transjakarta yang ramah difabel ini adalah tiang-tiang ram penghubung jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan jembatan penghubung ke halte busway Transjakarta dicat dengan warna hijau.
Halte Transjakarta yang ramah difabel ini akan tersedia di seluruh koridor busway Transjakarta di lima wilayah DKI Jakarta dan ke depannya, halte kategori ini akan dilengkapi dengan sign block berbentuk kursi roda.
kredit foto: Fagra Hanif